Share

48. Tawaran Menarik

Usai menidurkan Tasya, Pramono mendekati Nadya yang berbaring di kamar. Waktu menunjukkan pukul sembilan malam dan dia yakin Nadya belum tidur. Sebab laki-laki itu melihatnya masuk kamar, belum lama tadi.

“Hei.” Pramono menjatuhkan dirinya di tepi ranjang.

Nadya tak menyahut.

“Apa yang membuatmu sekesal itu? Bisa jelaskan?” Pramono bertanya hati-hati.

Nadya berbalik. Dia menatap kesal laki-laki yang bersandar pada kepala bed. “Dia minta bertemu dan main dengan orang yang bukan ayahnya. Menurut Mas itu bukan sesuatu yang salah?”

“Itu salah. Tapi tak harus sekeras itu, bukan? Sampaikan baik-baik, dia akan mengerti, bahwa tidak semua hal yang dia inginkan bisa didapatkan.”

Nadya tercenung. Mendengar jawaban sang suami yang sebenarnya tidak keliru, dia sadar telah terbawa emosi.

“Lagi pula, Dek, Mas heran. Biasanya anak akan dekat dengan seseorang, jika sering berinteraksi. Bagaimana Tasya bisa langsung dekat dengan Ali? Apa dia sering ke sini?” Pramono menatap lekat sang istri.

So
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status