Share

49. Terbelit

“Jadi ... Mas ingin orang mengira kita ada hubungan dengan menawarkan itu?”

Annisa akhirnya memilih mengutarakan pendapat alih-alih menerima tawaran itu. Dia bukan orang yang mau mengambil kesempatan setelah dibantu.

“Tidak perlu. Aku bisa pulang, dan serahkan uang itu pada ayah. Terima kasih sebelumnya. Aku usahakan bayar secepatnya.”

Ali mengangguk. Tak masalah bagi Ali kapan Annisa akan membayarnya. Dia percaya Annisa akan menepati ucapannya walau mungkin sedikit lebih lama.

“Lalu, kapan Mas akan jelaskan ke Mbak Nad? Aku ... merasa bersalah.” Annisa menatap ponsel di tangan yang sebenarnya tidak ada apa-apanya selain samar pantulan wajah di layar yang gelap. Seraut wajah yang awalnya dia anggap cantik, kini begitu menyedihkan setelah jatuh cinta dan kandas begitu saja.

“Aku belum tahu,” jawab Ali.

Dia pun ingin menjelaskan secepatnya, tapi mengingat Pramono di rumah, dia tak ingin Nadya mendapat masalah. “Abaikan saja dulu. Kupastikan dia paham bahwa kita tidak ada apa-apa.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status