Share

50. Menagih Janji Bag. 1

“Gimana ceritanya, Bulik?” tanya Annisa pada wanita di ambang pintu.

“Bulik dengar masalahnya hutang, dan kamu mengingkari perjanjian nikah dengan anaknya.” Erna berpaling, lalu kembali menatap Annisa. “Kenapa, Nduk? Mbok nurut saja. Kasihan bapakmu.”

Annisa kembali tergugu mengingat percakapan beberapa menit yang lalu. Di sepanjang jalan menuju rumah Rizal, dengan pandangan buram dia menatap deretan nomor telepon yang diberikan Erna padanya. Itu nomor yang orang tuanya berikan sebelum meninggalkan rumah akibat pengusiran yang diterima.

‘Pengusiran? Kejam sekali.’ Annisa tak menyangka bahwa orang yang mereka anggap keluarga tega memperlakukan Narto sekejam itu.

Tangis Annisa belum reda saat laki-laki yang menyetir turun di depan sebuah bank dan melangkah gesit ke arah mesin Anjungan Tunai Mandiri di ujung halamannya. Lalu kembali keluar dan berjalan cepat ke mobil dengan segenggam uang, setelah berada di dalamnya cukup lama.

Tangis Annisa semakin menjadi saat melihat laki-laki yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status