Share

52. Menagih Janji Bag. 2

Beberapa hari lalu.

Rizal menghentikan laju mobilnya di jalan tak jauh dari rumah Ratno. Setelah mengatakan melalui sambungan telepon tentang niat kedatangannya, Rizal disambut baik oleh pasangan sepuh itu di teras rumah.

Pemuda itu melangkah perlahan, bukan hanya untuk menjaga sikap di depan calon mertuanya tetapi juga agar kepalanya tak menyentuh atap rumah Narto yang rapuh dan nyaris roboh, yang setiap kali dia melintas maka ujung atap itu akan sangat dia perhatikan. Itu membuatnya ingin segera memboyong Annisa beserta kedua orang tuanya ke rumah baru.

“Pripun wartosipun, Pakde?” Rizal meraih tangan kanan Ratno dan mengecupnya.

“Baik, Zal. Apa kabar, kamu?”

Rizal melangkah masuk, mengikuti paman bibinya dan menyusul duduk setelah dipersilakan. Sementara Salamah berpaling ke dapur bermaksud membuat jamuan.

Dulu, Rizal memang kerap berada di sana. Bisa dibilang dialah yang mengisi rumah itu dengan keberadaannya, karena Salamah yang mengasuh dia selama sang ibu mengajar. Bagi Riz
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status