Share

115a. Sisi Lain Ratna

Di rumah Pramono, Ratna memandang cukup lama bocah yang terlelap di kamarnya. Ada amarah yang menggumpal di dada, hingga panasnya terasa mampu membakar segala hal yang ada di hadapan.

Belum lama tadi, setelah mengatakan pada Tasya ke mana sang ibu, anak itu menangis sejadinya. Begitu bising untuk benak yang sedang ingin menenangkan diri dari kekacauan yang dirasakan.

Ratna berada pada titik terendah kesabaran. Geram, didorongnya bocah merengek itu hingga tersungkur di lantai, setelah sebelumnya membentur kaki meja. Bukan hanya tangisan yang kian menjadi. Bahkan kini pipi tembam itu berubah lebam kebiruan.

Inilah yang orang katakan, wanita bisa menanggung beban hidup apa pun, tapi tidak dengan luka yang suami torehkan. Ratna menderita oleh luka yang lebih menyakitkan dari saat sebelum dia memutuskan menikah dengan kakak angkatnya.

Bukan manusia jika tidak berharap lebih. Ratna lupa pada niat awalnya menikahi Pramono.

‘Aku mencintainya. Untuk itu kau tahu alasanku, bukan?’

‘Aku men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status