Share

125. Issu Pelakor di Kantor

“Sudah siap?” tanya seseorang saat Nadya membuka pintu rumah. Laki-laki itu mengenakan setelan kemeja kasual yang anehnya, meski motif namun tampak rapi dalam pandangan Nadya.

Edwin.

Dia memandang laki-laki yang berdiri di halaman, lalu menghela napas tak percaya. “Sejak kapan kau di situ?”

Edwin mengedikkan bahu. “Andai tak membebanimu, mungkin aku sudah datang sejak semalam.”

Kedua mata Nadya membulat. Wanita itu menggeleng tak percaya. “Astaga. Orang akan menggerebek kita karena dianggap pasangan mesum.”

Usai mengunci pintu, Nadya melangkah mendekati laki-laki yang bersandar di kap mobil dengan tangan terlipat di dada.

Edwin terkekeh. “Siapa yang akan berpikir begitu? Aku datang untuk menagih uang kontrakan.”

“Baik. Berapa harus saya bayar, Pak?” Nadya melotot. Laki-laki itu kembali terkekeh.

Di ujung jalan, Shofwa tampak memandang ke arahnya. Gadis itu telah rapi dengan pakaian panjangnya yang khas, dan hijab yang menutup hingga perut. Nadya melambaikan tangan dengan seulas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status