Ada tahun dimana perusahaan Om Irfan sedang mengalami krisis ekonomi, dan Ayahnya lah yang selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk membantunya, selain itu, Ayahnya juga telah membuat kontrak pernikahan dengan Om Irfan, dan berarti saat ini Om Irfan adalah calon mertuanya.
Dan secara kebetulan di waktu yang sama, dia dan putri bungsu Om Irfan Celine juga telah menjalin suatu hubungan asmara, Adrian percaya dengan hubungan antara keluarganya dan keluarga Om Irfan tersebut ia pasti akan membantu masalahnya ini.
Namun sebelum ia pergi kerumah Om Irfan, ia menelponnya dulu untuk memastikan keberadaanya ada di rumah atau tidak? dan setelah selesai menelpon akhirnya Adrian mengetahui bahwa Om Irfan sedang tidak ada dirmuah, ia sedang menjalankan suatu bisnis, tapi Om Irfan juga memberitahu kepadanya untuk pergi kerumahnya, dan menemui Celine.
Ketika ia datang kerumah Om Irfan, ternyata Celine sedang mengadakan pesta dirumahnya. Musik metal terdengar di setiap penjuru rumahnya, dan juga ada rombongan orang kaya yang mengenakan baju renang sedang berjoget ria di sekitar kolam.
Ada beberapa dari mereka yang Adrian sendiri juga mengenalnya, mereka juga termasuk kedalam keluarga kaya raya yang terkenal di kota. Adrian ingin langsung bergegas mencari keberadaan Celine, namun pada saat ini beberapa orang kaya yang memiliki badan kekar dan tinggi layaknya seorang bodyguard, langsung menahannya dengan tangan mereka.
Dan di belakang orang-orang itu ada seorang pria muda dengan pakaian paling mencolok diantara yang lainnya. Orang itu menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang sedang di pegangi oleh beberapa lelaki berbada kekar tersebut.
Ketika ia melihat ternyata orang itu adalah Adrian, ia langsung melotot dengan jijik sembari mengangkat sedikit sudut bibir atasnya "Kakak, kenapa kamu bisa ada disini?" Ternyata orang itu adalah saudara Adrian, atau anak dari pamannya, Joni.
Joni sebenarnya sudah menyukai Celine sejak ia masih kecil, walaupun ia juga tahu jika Celine sudah menjalin hubungan dengan Adrian, namun Joni juga tetap tidak mau menyerah untuk merebutnya.
Karna itulah mengapa hubungan antara Adrian dengannya sangat tidak baik, dan sering terjadi pertengkaran kecil antara mereka berdua dari saat mereka kecil, bahkan di beberapa pertemuan keluarga, mereka sering menyindir atau menjelek-jelekan satu sama lain.
Di sisi lain ternyata Celine sedang duduk di tepi kolam renang, dia mengenakan baju renang berwarna biru cerah, memperlihatkan sosok badannya yang bagus kepada semua orang.
Leher yang putih, perut yang langsing, dan kaki ramping yang menjulur ke dalam air, di lihat dari kejauhan layaknya seorang tuan putri dari kerajaan besar.
Celine melirik kearah Adrian setelah ia membuat sedikit keributan di pestanya, kemudian ia dengan cepat menoleh membuang muka, tatapan matanya nampak begitu dingin, bahkan sedikit jijik dan merendahkannya, tatapannya seolah sedang melihat anjing liar di jalanan kota.
Di lain sisi, Putri, teman baik Celine berjalan kearah Adrian sambil membungkus tubuhnya menggunakan handuk, "Ehh, bukankah dirimu tuan muda kedua, mengapa dirimu bisa berada disini?" Tanya Putri dengan sengaja memancing perhatian.
Adrian menarik nafas panjang kemudian mengeluarkannya kembali, "Aku datang kesini karna,,,"
"Bukannya Celine tidak mengundangmu ya? lantas mengapa kau kemari? sebaiknya kau pergi saja dari sini, aku kasian terhadapmu" ucapnya berkata dengan dingin.
Dia sangat kesal dengan Adrian, karna Adrian selalu membicarakan hal buruk mengenai kehidupannya tentangnya kepada Celine, ia juga selalu myuruh Celine untuk tidak berteman dengannya dan menjauhinya, karna hal itulah ia selalu menyimpan dendam kepada Adrian.
"Aku datang kesini karna ingin bertemu dengan Celine,,,!" ucap Adrian mengerutkan keningnya
"Hah! apa kau serius mengatakan alasanmu kmeari untuk bertemu dengan Celine? memangnya apa yang kau punya? ku dengar bisnis Ayahmu sudah bangkrut dan telah kehilangan uang hingga miliaran, dan seluruh aset keluargamu juga sudah di bekukan oleh bank!" ucap Putri dengan dingin
"Apa kamu berfikir dirimu adalah tuan muda yang kaya raya seperti dulu?, sekarang kamu sudah menjadi miskin dan juga sudah tidak memenuhi syarat untuk berkumpul bersama dengan kita lagi" lanjutnya
"Kamu,,!"
BRUSHHH
Panji yang ingin membalas perkataan Putri, tiba-tiba ia di dorong secara diam-diam, sampai membuat Adrian terjatuh ke kolam renang hingga seluruh tubuhnya basah kuyup.
Disaat semua orang menatap kearah Adrian yang tercebur ke kolam renang, Joni tiba-tiba tertawa dengan lantangnya. "Hahaha, kau benar-benar sangat menyedihkan, Adrian!, bahkan jika di bandingkan dengan seekor anjing pun akan lebih baik ketimbang dirimu ini!".
Semua orang yang dulunya menjadi teman Adrian juga sudah sadar dengan perubahan keluarga Adrian, menurut orang kaya seperti mereka, orang miskin itu tidak ada bedanya dengan seekor anjing liar.
Melihat penampilan Adrian yang basah kuyup dan sangat memalukan seperti itu membuat semua orang kaya tertawa dengan kerasnya, apalagi Joni walaupun ia adalah sepupunya Adrian, tapi ia juga yang sepertinya sangat menikmati melihat keadaan Adrian saat ini yang sangat menyedihkan.
"Uhuk, uhukk! Adrian mencoba berenang ketepi kolam dan segera merangkak naik keatas, akan tetapi, dia di tendang di bagian wajahnya dengan cukup keras sehingga ia kembali tercebur ke dalam kolam.
Putri menatap kearahnya dengan sangat merendahkan "EUU, benar-benar menjijikan, jika di dalam kolam renang ada sampah seperti itu, lalu bagaimana kita bisa berenang lagi?".
Setelah selesai Putri berbicara, dia kemudian dengan sengaja menutup mulut dan hidungnya menggunakan tangannya seolah-olah benar jika Adrian sangat bau layaknya sampah.
Adrian sudah meminum beberapa teguk air kolam itu hingga akhirnya ia berhasil merangkak naik keluar dari dalam kolam renang, setelah itu ia langsung menatap tajam kearah Putri "Aku datang kesini untuk bertemu dengan Celine! dan tidak ada sedikitpun hubungannya denganmu, kamu jangan keterlaluan yaa!" Adrian menggertakan giginya lalu mengangkat suaranya dengan lantang.
Setelah itu ia menatap kearah Celine yang sedari tadi diam di pinggiran kolam, tanpa sedikitpun melirik Adrian seolah-olah lelaki itu tidak ada disana.
"Kamu itu pacarku! namun saat melihat diriku di permalukan oleh semua orang, kamu sama sekali tidak mem Adrian ingin langsung bergegas mencari keberadaan Celine, namun pada saat ini beberapa orang kaya yang memiliki badan kekar dan tinggi layaknya seorang bodyguard, langsung menahannya dengan tangan mereka.
Dan di belakang orang-orang itu ada seorang pria muda dengan pakaian paling mencolok diantara yang lainnya. Orang itu menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang sedang di pegangi oleh beberapa lelaki berbada kekar tersebut.
Ketika ia melihat ternyata orang itu adalah Adrian, ia langsung melotot dengan jijik sembari mengangkat sedikit sudut bibir atasnya "Kakak, kenapa kamu bisa ada disini?" Ternyata orang itu adalah saudara Adrian, atau anak dari pamannya, Joni.
Joni sebenarnya sudah menyukai Celine sejak ia masih kecil, walaupun ia juga tahu jika Celine sudah menjalin hubungan dengan Adrian, namun Joni juga tetap tidak mau menyerah untuk merebutnya.
Karna itulah mengapa hubungan antara Adrian dengannya sangat tidak baik, dan sering terjadi pertengkaran kecil antara mereka berdua dari saat mereka kecil, bahkan di beberapa pertemuan keluarga, mereka sering menyindir atau menjelek-jelekan satu sama lain.
Di sisi lain ternyata Celine sedang duduk di tepi kolam renang, dia mengenakan baju renang berwarna biru cerah, memperlihatkan sosok badannya yang bagus kepada semua orang.
Leher yang putih, perut yang langsing, dan kaki ramping yang menjulur ke dalam air, di lihat dari kejauhan layaknya seorang tuan putri dari kerajaan besar.
Celine melirik kearah Adrian setelah ia membuat sedikit keributan di pestanya, kemudian ia dengan cepat menoleh membuang muka, tatapan matanya nampak begitu dingin, bahkan sedikit jijik dan merendahkannya, tatapannya seolah sedang melihat anjing liar di jalanan kota.
Di lain sisi, Putri, teman baik Celine berjalan kearah Adrian sambil membungkus tubuhnya menggunakan handuk, "Ehh, bukankah dirimu tuan muda kedua, mengapa dirimu bisa berada disini?" Tanya Putri dengan sengaja memancing perhatian.
Adrian menarik nafas panjang kemudian mengeluarkannya kembali, "Aku datang kesini karna,,,"
"Bukannya Celine tidak mengundangmu ya? lantas mengapa kau kemari? sebaiknya kau pergi saja dari sini, aku kasian terhadapmu" ucapnya berkata dengan dingin.
Dia sangat kesal dengan Adrian, karna Adrian selalu membicarakan hal buruk mengenai kehidupannya tentangnya kepada Celine, ia juga selalu myuruh Celine untuk tidak berteman dengannya dan menjauhinya, karna hal itulah ia selalu menyimpan dendam kepada Adrian.
"Aku datang kesini karna ingin bertemu dengan Celine,,,!" ucap Adrian mengerutkan keningnya
"Hah! apa kau serius mengatakan alasanmu kmeari untuk bertemu dengan Celine? memangnya apa yang kau punya? ku dengar bisnis Ayahmu sudah bangkrut dan telah kehilangan uang hingga miliaran, dan seluruh aset keluargamu juga sudah di bekukan oleh bank!" ucap Putri dengan dingin
"Apa kamu berfikir dirimu adalah tuan muda yang kaya raya seperti dulu?, sekarang kamu sudah menjadi miskin dan juga sudah tidak memenuhi syarat untuk berkumpul bersama dengan kita lagi" lanjutnya
"Kamu,,!"
BRUSHHH
Panji yang ingin membalas perkataan Putri, tiba-tiba ia di dorong secara diam-diam, sampai membuat Adrian terjatuh ke kolam renang hingga seluruh tubuhnya basah kuyup.
Disaat semua orang menatap kearah Adrian yang tercebur ke kolam renang, Joni tiba-tiba tertawa dengan lantangnya. "Hahaha, kau benar-benar sangat menyedihkan, Adrian!, bahkan jika di bandingkan dengan seekor anjing pun akan lebih baik ketimbang dirimu ini!".
Semua orang yang dulunya menjadi teman Adrian juga sudah sadar dengan perubahan keluarga Adrian, menurut orang kaya seperti mereka, orang miskin itu tidak ada bedanya dengan seekor anjing liar.
Melihat penampilan Adrian yang basah kuyup dan sangat memalukan seperti itu membuat semua orang kaya tertawa dengan kerasnya, apalagi Joni walaupun ia adalah sepupunya Adrian, tapi ia juga yang sepertinya sangat menikmati melihat keadaan Adrian saat ini yang sangat menyedihkan.
"Uhuk, uhukk! Adrian mencoba berenang ketepi kolam dan segera merangkak naik keatas, akan tetapi, dia di tendang di bagian wajahnya dengan cukup keras sehingga ia kembali tercebur ke dalam kolam.
Putri menatap kearahnya dengan sangat merendahkan "EUU, benar-benar menjijikan, jika di dalam kolam renang ada sampah seperti itu, lalu bagaimana kita bisa berenang lagi?".
Setelah selesai Putri berbicara, dia kemudian dengan sengaja menutup mulut dan hidungnya menggunakan tangannya seolah-olah benar jika Adrian sangat bau layaknya sampah.
Adrian sudah meminum beberapa teguk air kolam itu hingga akhirnya ia berhasil merangkak naik keluar dari dalam kolam renang, setelah itu ia langsung menatap tajam kearah Putri "Aku datang kesini untuk bertemu dengan Celine! dan tidak ada sedikitpun hubungannya denganmu, kamu jangan keterlaluan yaa!" Adrian menggertakan giginya lalu mengangkat suaranya dengan lantang.
Setelah itu ia menatap kearah Celine yang sedari tadi diam di pinggiran kolam, tanpa sedikitpun melirik Adrian seolah-olah lelaki itu tidak ada disana.
"Kamu itu pacarku! namun saat melihat diriku di permalukan oleh semua orang, kamu sama sekali tidak memperdulikan aku!"
Tetapi, Celine masih saja diam di tempatnya, ia terus perdulikan aku!"
Tetapi, Celine masih saja diam di tempatnya, ia terus-terusan memandangi air kolam yang tenang, tanpa menggubris sedikitpun ucapan Adrian, seperti memang tidak menganggap kehadirannya.
Angin bertiup dengan sangat kencang, Adrian merasakan tubuhnya kedininan seperti masuk ke dalam frezer
"Hei, Celine! apa kau tidak mendengarkan jika aku sedang berbicara denganmu!?" ucap Adrian dengan suara sedikit lemas
Namun lagi dan lagi Celine sama sekali tidak menanggapinya, bahkan melirik kearahnya pun tidak ia lakukan.
"Hehe Adrian, apa kau sudah sadar sekarang?, bukankah sudah kubilang padamu, jika dirmu yang sekarang bukanlah apa-apa, kamu hanyalah sampah, apakah kau berfikir Celine mau berbicara dengan sampah sepertimu?
Melihat adegan yang sungguh menyedihkan bagi nasib Adrian, Joni malah tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa dengan keras dan mengejeknya, ia benar-benar senang dengan hal itu
Joni melambaikan tangannya memberikan kode, dan seorang laki-laki langsung datang mendekatinya dengan membawa sebuah kotak hadiah "Celine, hari ini kamu sedang ulang tahun dan ini adalah hadiah ulang tahun dariku untukmu, Tas LV edisi terbaru!"
Kulit buaya yang dibuat manual menggunakan tangan, orang kaya yang memang hobi mengoleksi tas mewah dan branded pastinya akan langsung tahu, jika tas itu bernilai sampai ratusan juta.
"Terima kasih!"
Adrian yang dari tadi berbicara banyak kata kepada Celine, namun tidak di balas sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, sedangkan Joni yang memberikannya tas,
Celine dengan cepat langsung mengucapkan "Terima kasih"
Adrian yang sedari tadi sudah megatakan banyak hal namun Celine mengabaikannya begitu saja, sedangkan saat Joni memberikan hadiah dengan cepat Celine segera berbicara kepadanya. "Ini hari ulang tahunmu, Celine?" ucap Adrian ia menepuk dahinya cukup keras, dan akhirnya ia ingat jika hari ini adalah hari ulang tahun Pacarnya. Pantas saja sejak ia datang kemari untuk bertemu dengannya, Celine selalu membuang muka dan mengabaikan keberadaannya, akhir-akhir ini memang benar Adrian selalu menemani Ayahnya dirumah sakit dan tidak memikirkan hal-hal lain termasuk ulang tahun pacarnya sendiri, ia selalu memikirkan tentang kesembuhan Ayahnya saja."Kau memang sangat lucu ya sampah! bagaimana mungkin ada laki-laki sepertimu yang sampai melupakan ulang tahun pacarnya sendiri?" cibir Putri yang sedari tadi memperhatikannya, "Biar kutebak, kau pasti sengaja melupakan hari ulang tahun Celine
Adrian sudah benar-benar hancur, ia sangat benci dengan semua yang menimpanya, air matanya juga tak kunjung terbendung dan terus berjatuhan dari setiap sudut matanya. Beberapa saat telah berlalu, kini Adrian tengah berdiri seorang diri di makan Ayahnya, ia tidak memberi tahu keluarganya atau siapapun dengan berita ini, dia sudah sangat kecewa dengan semua perlakuan orang-orang yang begitu kejam merendahkan dan menghinanya, dia bertekad tidak ingin di permalukan lagi, dan berniat membalas dendam atas semua perlakuan yang ia terima dari semua orang. Namun tanpa ia sadari beberapa orang tiba-tiba datang kesana dan langsung mendorongnya sampai tersungkur mengenai batu nisan Ayahnya. Adrian mencoba mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang melakukan hal itu kepadanya, namun lagi-lagi kepalanya di benturkn dengan keras ke batu nisan. "Hei pecund
Karna hal itulah yang membuat hubungan suami istri mereka menjadi sedikit canggung, di tengah-tengah kesepian itu, telvon milik N ovi tiba-tiba berbunyi"Hallo, pak, ohh jadi Anda sudah sampai ya, sebelumnya saya minta maaf, kami masih dalam perjalanan dan membutuhkan waktu tiga puluh menitan lagi, untuk sampai kesana!, tidak macet pak, hanya saja kami mendapat sedikit urusan yang mendadak, hm baiklah!" ucap Novi, setelahnya ia menutup telvonnya, dan segera melirik Angel. "Kak Angel, tadi Tuan Fajar menelvon dan menyuruhmu untuk tidak terburu-buru, dan dia juga mengatakan akan menemuimu di rumahmu saja!" "Ini urusan Bisnis, mengapa dia mau kerumah menemuiku?" Angel berkata dengan mengerutkan dahinya. "Tidak ada alasan lain, selain karna dirimu yang terlalu menarik untuk di pandang kak Angel! aku berani menjamin, jika saja status dirimu belum menikah saa
Aku sudah benar-benar tidak mau berbicara apapun dengan si sialan tidak berguna itu lagi! "Adrian, kau lihat sendiri bukan, kau sudah membuat kak Angel marah padamu! dasar manusia sampah, apa kau sudah puas sekarang!?" teriak Novi, setelah itu, ia dengan terburu-buru mengejar Angel yang sudah masuk ke Apartmennya. "Hahah, Adrian, aku sudah tahu jika kau iri denganku, bukan?" Tadinya Fajar juga sangat emosi dengannya, namun saat ia melihat Angel yang juga dibuat marah oleh Adrian, ia dengan cepat langsung tertawa dengan lantangnya. "Pasti karna aku memiliki kemampuan untuk membantu Angel, sedangkan kamu tidak, pasti karna itu kamu iri padaku, kan?". "Orang yang tidak berguna sepertimu ini, mau sampai kapanpun itu, tidak akan pernah bisa membantu Angel dalam msalah bisnisnya! dan jika kamu terus tinggal serumah dengan Angel itu hanya akan mempermalukan dirimu saja, jadi saran da
"Saat menyelesaikan misi terakhirnya di wilayah Utara, ia mengalami luka yang sangat parah dan hampir meregang nyawanya di medan perang, untungnya dia memiliki keburuntungan mampu bertahan hidup, namun dengan organ dalamnya yang mengalami kerusakan. Jika bukan karna status dan seberapa besar pengaruhnya di wilayah Utara, mungkin pimpinanya juga tidak akan menyetujui ia mundur meskipun hanya untuk sementara. TRINGGG,,, Tepat pada saat ini telpon yang berada di sampingnya berdering dengan suara yang cukup nyaring, meskipun telpon yang digunakannya berasal dari wilayah utara, dn merupakan telpon satelit yang sangat ketinggalan jaman, tapi telpon itu mampu bertahan di dalam air, Adrian masih berdiri dengan memegang dinding untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu, setelah ia merasa cukup baik, ia berjalan mengambil telpon itu dan langsung mengangkatnya.
, Sepertinya ini semua memang kesalahanku, karan sudah menyetujui permintaan Ayah saat itu, Angel merasa sedikit menyesal dengan keputusan yang ia ambil.Namun untungnya, saat ini penyakit yang di derita Ayahnya sudah sembuh, dan secara kebetulan Adrian juga sudah berada disini, jadi Aku tidak perlu khawatir tentang meminta cerai kepadanya. "Sudah, Bu, kamu jangan menangis seperti ini terus, nanti aku akan naik ketas dan menemuinya secara langsung untuk berbicara padanya, apakah dengan begitu bisa membuat dirimu puas?" Ucap Angel dengan pasrah, kemudian ia berdiri dari sofa, dan langsung naik ke lantai atas untuk menemui Adrian. "Ada apa kau memanggilku, apakah kau mau bercerai denganku?". Tepat setelah Angel membuka pintu kamarnya, terlihat Adrian yang baru saja selesai mengenakan pakaiannya, dia langsung bertanya dengan mengerutkan dahinya, ia be
"Hei, lebih baik kau cepat suruh dia kemari, kami sudah tidak sabar untuk melihat tuan muda Adrian sudah menjadi apa dia sekarang, atau jangan-jangan dia sudah menjadi seorang Jendral?" "Haha, apa dia juga mengendarai sebuah tank, seperti di game yang ada di console?" "Heheh, dia itu hanyalah manusia tidak berguna yang diusir dari keluarganya, jika saja ia benar-benar mengendarai sebuah tank, harusnya aku juga bisa menaiki sebuah pesawat zet pribadi!" "Hahahaha" "Emm, Adrian, tunggu sebentar yaa, aku mau keluar dari ruangan ini dulu, lalu aku akan menjelaskan semuanya di luar, disini terlalu bising!" ucap Andre, kemudian ia segera menggenggam telvonya dan berlari keluar meninggalkan ruangan yang ramai orang sedang berpesta. Sesudah ia keluar dari dalam ruangan itu, Andre mengatur nafasnya setelah berlari dalam keadaan panik, ia kemudian kembali meletakan telvonya diatas telingannya dan berkata "Adrian, mung
"Mengapa kalianmalah mengungkit kejadian masa lalu? sekarang ini aku juga sudah punya pacar!" ucap Keyla telelihat enggan untuk membahas masalalunya "Dan asal kalian tahu, pacarku itu adalah orang yag sukses, dia adalah manager di salah satu departmen PT Lion King!" "Hah, PT Lion King, itu kan perusahaan terbesar di kota! kat anya menjadi adminya saja sudah mendapatkan gaji hingga puluhan juta, dan saat ini pacarmu adalah seorang manager, kemungkinan gajinya bisa mencapai ratusan juta perbulan, bukan?" "Kau sangat pandai memilih seseorang untuk di jadikan pacar, Keyla! masih muda sudah mendapat pencapaian yang begitu besar!" Keyla merasa seperti diatas awan saat semua orang memujinya, kemudian ia segera melirik kearah Adrian dan berkata dengan nada menyindir. "Makanya kalian semua harus mengikti jejaku, jika ingin mendapat pasangan, kalian harus mencari yang seperti pacarku, yang pintar, dan memiliki bakat dan kemampuan,