Share

Hubungan palsu

  Aku sudah benar-benar tidak mau berbicara apapun dengan si sialan tidak berguna itu lagi!

  "Adrian, kau lihat sendiri bukan, kau sudah membuat kak Angel marah padamu! dasar manusia sampah, apa kau sudah puas sekarang!?" teriak Novi, setelah itu, ia dengan terburu-buru mengejar Angel yang sudah masuk ke Apartmennya.

  "Hahah, Adrian, aku sudah tahu jika kau iri denganku, bukan?" Tadinya Fajar juga sangat emosi dengannya, namun saat ia melihat Angel yang juga dibuat marah oleh Adrian, ia dengan cepat langsung tertawa dengan lantangnya. "Pasti karna aku memiliki kemampuan untuk membantu Angel, sedangkan kamu tidak, pasti karna itu kamu iri padaku, kan?".

  "Orang yang tidak berguna sepertimu ini, mau sampai kapanpun itu, tidak akan pernah bisa membantu Angel dalam msalah bisnisnya! dan jika kamu terus tinggal serumah dengan Angel itu hanya akan mempermalukan dirimu saja, jadi saran dariku lebih baik kau pergi sekarang juga dari kehidupan Angel!" Lanjut Fajar.

  Namun sayangnya semua yang dikatakan oleh Fajar sama sekali tidak dihiraukan oleh Adrian, ia hanya meliriknya sebentar, dan kemudian berbalik badan lalu berjalan ke masuk ke dalam Apartmen dengan santainya, seolah tidak pernah terjadi apapun saat ini.

  Karna mau bagaimanapunh juga orang seperti Fajar itu, tidak memiliki kapasitas untuk berbicara dengan Adrian.

  "Huh, dasar sampah, lihat saja nanti, suatu hari nanti cepat atau lambat Angel pasti akan mengabaikanmu lalu meninggalkan dirimu yang tidak berguna itu!" Fajar meludah kesembarang, dan kemudian ia kembali masuk ke dalam mobilnya, lalu segera pergi meninggalkan Apartmen itu.

  Saat masuk kedalam Apartmennya, Angel segera duduk diatas sofa dengan menyilangkan kedua tangannya diatas dada, ia duduk dengan perasaan yang masih sangat marah.

 Dari ia masih kecil, belum pernah ada seorang pun pria yang berani berbicara seperti itu kepada dirinya, dan saat ada yang berani berbicara seperti itu, siaolnya dia adalah suaminya sendiri yang merupakan sampah tidak berguna yang menjadi tentara.

  "Ohh anak perempuanku yang tercinta sudah pulang rupanya, namun mengapa kau memasang ekspresi marah seperti itu?, bukankah seharusnya saat ini kau menjemput si sampah itu?, apa dia tidak jadi kau jemput?" seorang wanita berpakaian layaknya gadis remaja berjalan kearahnya.

  meskipun Wanita itu sudah memiliki banyak umur, namun karna ia selalu melakukan perawatan dengan rutin, jadi ia terlihat tidak ada bedanya dengan wanita tiga puluh tahunan, dan wanita itu adalah ibunya Angel dan juga Celine, Ratna.

  "Tante lebih baik jangan membahas si sampah itu lagi di depan kak Angel, ia seperti itu, karna si sampah itu yang membuat ka Angel sampai marah seperti ini!" Novi yang baru masuk langsung menceritakan apa yang terjadi.

  "Bagus! kamu belum sampai sehari bertemu dengannya, namun si sampah itu sudah berani membuatmu marah seperti ini?, dan karna dia juga keluarga kita menjadi bahan tertawaan orang lain, apalagi ia sudah menunda kebahagianmu dengan waktu yang sangat lama, aku sebagai Ibumu sudah jelas tidak bisa menerima itu, mau bagamanapuhn juga, Ibu harus memberinya pelajaran!" geram Ratna, kemudian ia segera berdiri dan berjalan tepat di depan pintu, kemudian ia berhenti disana.

  Kebetulan pada saat ini Adrian juga baru mau masuk kedalam, namun sudah di hadang oleh Ratna.

  "Tante!"

 "Hah, apa,,, kau memanggilku apa tadi!?" Tanya Ratna dengan kesal sembari memajukan telingannya di hadapan Adrian, Menurutnya Adrian juga termasuk menantunya sendiri, tapi saat pertemuan mereka untuk pertama kali, ia malah tidak mau memanggilnya dengan sebutan "Ibu", apakah ini termasuk penghinaan atau apa?.

  "Mohon maaf, Tante, aku masih memerlukan sedikit waktu untuk membiasakan diri dengannya"

  "Sudah!, lebih baik kau pergi saja dari sini, keluarga kami tidak membutuhkan sampah tidak berguna sepertimu, yang bahkan tidak bisa memanggilku dengan sebutan Ibu!" Ucap Ratna, kemudian ia dengan cepat mengangkat tangannya keatas dan langsung melayangkan tamparan kearah Adrian, namun untungnya, Adrian berhasil menghindarinya dengan mudah, akan tetapi, sebaliknya, karna ia terlalu keras mengayunkan tangannya, ia terhuyung tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya, dan akhrinya iap pun terjatuh ke lantai.

BRUKK,,,

  "Aduhh, pinggangku!"

  "Ibu!"

  "Tante!"

  Angel dan Novi segera berteriak dan bergegas menghampiri Ratna untuk mereka bantu.

  "Apa kamu terluka, Ibu? bagian mana yang sakit, biarkan aku melihatnya, bu!" ucap Angel, ia benar-benar cemas dan kasihan kepada Ibunya itu.

 "Hei, Adrian, kamu sudah sangat keterlaluan! sudah untung kamu bisa masuk di keluarga ini, namun masih berani-beraninya kamu berbuat tidak sopan kepada Tante Ratna!" Teriak Novi, tanpa membuang kesempatan bagus dengan sengaja memanaskan situasi.

  "Biar kulihat!" ucap Adrian ia kemudian jongkok untuk memeriksa keadaannya.

  Namun baru saja Adrian hendak memegang kakinya, dengan keras Ratna segera berteriak "Jangan berani-beraninya kamu menyentuhku, dasar sampah!, Angel, aku tidak mau melihat si sampah ini lagi, cepat suruh ia pergi dari sini!".

  Adrian mengerutkan keningnya penuh kebingungan, jika dilihat dari cara bernafasnya itu masih sangat stabil, dan ekspresi wajahnya juga tidak menunjukan keanehan sedikitpun, bisa disimpulkan jika Ratna masih baik-baik saja, tapi mengapa ia harus berakting seolah-olah ia mendapat luka yang cukup parah.

  Setelah mendengar ucapan Ibunya, Angel segera berdiri secara perlahan, dan dengan raut wajah datar, ia melirik tajam kearah Adrian, dan kemudian menunjuk kearah pintu "Adrian, mohon pengertiannya, ini adalah rumahku, dan sekarang aku memintamu keluar sekarang juga!".

  "Aku juga merupakan bagian dari keluarga ini, dan mengapa kau menyuruhku keluar, itu hanya akan menambah rasa canggung di situasi sekarang ini" Adrian menggelengkan kepalanya beberapa kali, kemudian ia segera menerobos masuk kedalam rumah.

  "Ohh iya, aku mau mandi dulu, tolong kamu segera siapkan pakaian bersih untuku!" lanjut Adrian berkata sembari terus berjalan menaiki tangga tanpa melihat kembali kebelakang.

   Ketiga wanita itu hanya bisa melongo melihat kepergian Adrian, sampai akhirnya ia sudah tidak terlihat lagi.

  "Apa yang dia katakan barusan? apa dia sedang memerintaku?" tanya Angel menunjuk dirinya sendiri dengan perasan sangat kesal dan geram kepada pria itu.

  Padahal ini adalah hari pertamanya Adrian kembali ke keluarga ini, namun ia sudah berani berkata dengan santainya memberi perintah kepada Angel, seperti seorang suami kepada istrinya, benar-benar diluar nalar!.

 Mau bagaimanapun juga mereka itu hanyalah pasangan palsu, Angel tidak pernah sedikitpun mau menganggap Adrian sebagai suami sahnya.

  Namun setelah ia memasuki pintu, semuanya langsung berubah secara drastis, seperti seorang pemimpin di keluarga ini.

  "Kurang ajar!, ini sudah benar-benar keterlaluan! awas saja, saat Ayahmu sudah kembali dari luar Negri, aku akan mengadu padanya, dan menyuruhnya agar mengusir manusia sampah itu dari rumah kita!, keluarga ini tidak bisa membiarkan si orang tidak berguna itu!" Ratna benar-benar sangat marah saat ini.

  "Ibu, kamu jangan marah-marah terus, nanti aku akan berbicara kepadanya, dan meminta perceraian dengannya!" ucap Angel mencoba menghibur Ibunya.

  Tadinya ia berfikir, jika Adrian mau mematuhi kehendaknya dan saling menghormati satu sama lain, kemungkinan pernikahan ini bisa bertahan dengan waktu yang lumayan lama, tapi sekarang, Adrian sudah menunjukan sifat aslinya, yang seorang pria kasar, dan juga kurang ajar, Angel benar-benar tidak berani membayangkan akan seperti apa masa depannya nanti jika terus dengan si sampah itu.

  Adrian berjalan keluar dari kamar mandi, ia baru saja selesai mandi dengan air hangat, rasa lelah yang tidak bisa ditahan bergejola di dalam tubuhnya, dan seketika rasa sakit yang luar biasa juga muncul dari bagian dadanya.

  Dengan tergesa-gesa Adrian memegang dinding di sekitarnya agar tidak sampai terjatuh, kemudian ia menarik nafas panjang.

   

  

  

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status