Share

83. Bima dan Seno

"Begitu banyak wanita cantik dari keluarga terhormat. Banyak artis papan atas yang menyukaimu. Kenapa kamu memilih gadis gembel seperti itu?" Tuan Hamdan menyorot tajam dan tidak suka pada putranya. Tentu saja setelah gadis itu pulang dengan wajah merah karena malu. Lebih tepatnya dipermalukan.

"Bima Arjabrata adalah calon pengganti ku. Yang itu berarti dia akan duduk di kursi nomer satu perusahaan besar Arjabrata grup sebagai presiden direktur. Jabatan setinggi itu, apakah pantas bersanding dengan putri seorang tukang sayur?" 

Kalimat Tuan Hamdan menyentak mereka berdua. Bahkan Marini langsung menunduk lebih dalam dengan terisak dan tubuh bergetar hebat.

"Apakah semua yang ada di dunia ini harus di hubungkan dengan harta, kekuasaan dan jabatan?" Mata Bima memerah menahan luka yang begitu dalam. 

Bahkan sang Papa yang ia kagumi selama ini karena wibawanya yang tinggi, adil dan bersahaja, tidak memperbolehkan Bima untuk mengantar Ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status