Share

84. Masa lalu Bima

Semilir angin menerpa wajah Bima. Ia menyeka air mata yang meleleh tak tertahan. Di sampingnya, Arman sang putra terdiam termangu menatap air tenang di hadapannya. 

Sekarang ini mereka sedang duduk memancing di sebuah bendungan di kota mereka.

"Lalu apa yang Om Seno lakukan pada pelayan itu, Yah?" lirih Arman setelah mendengar semua cerita tentang masa lalu Ayahnya.

Bima sedikit terisak dan dengan cepat menghapus air matanya. "Seno membunuhnya," jawabnya dan Arman tersentak hingga mulutnya menganga.

"Sekejam itu kah?" lirihnya hampir tak terdengar.

"Ketika mengetahui gadis tak berdosa itu mati, ayah memutuskan untuk pergi dari rumah Opamu, tanpa membawa apa pun. Bahkan sehelai baju pun tidak. Ayah datang ke rumah Ibumu dalam keadaan papa, tidak punya apa pun. Bahkan ijazah sekolah sengaja ayah tinggal di rumah.

Karena kebaikan Kakek-nenekmu lah, akhirnya ayah bisa bangkit lagi. Orang yang diremehkan, di rendahkan oleh Papa,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status