Share

18

BAGIAN 18

              Kami tiba di halaman rumah Alrik yang bangunannya tak banyak berubah seperti belasan tahun silam. Bangunan dua lantai bermodel klasik dengan cat putih itu terlihat begitu asri sekaligus sejuk karena tanaman hias yang mendominasi. Banyak pot-pot anggrek digantung di depan teras maupun menempel di dindingnya. Aneka warna anggrek tersebut. Ada yang putih, merah muda, magenta, maupun hitam. Tak hanya bunga eksotis khas Indonesia itu yang dipelihara di depan rumah Alrik. Terdapat pula pot-pot besar berisi tanaman antorium maupun keladi hias yang daunnya besar-besar. Suasana senja kali ini begitu membuat jiwaku tenang sebab melihat ragam tanaman hijau yang bahkan lebih terawat dari diriku sendiri.

              “Ayo masuk, Ven,” ucap Alrik setelah membuka kunci pintu rumahnya.

  &n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status