Share

Bagian 13

Mas Danang berusaha mengikuti dan merangkul pundakku.

“Tinggalkan motor kamu di sini, kita pulang sama-sama,” kata Mas Danang saat kami telah berada di tempat parkir.

“Pulang ke rumah Ibu, Mas,” ujarku menolak.

Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya Mas Danang mengalah. Aku menaiki mobilnya dan meluncur menuju rumah dimana Firna, maduku tinggal.

Menginjakkan kaki di teras rumah yang megah itu rasanya seperti kesemutan. Hati juga berdegup kencang. Andai pernikahan Mas Danang terjadi tanpa sepengetahuanku, tentulah aku akan segera masuk dan menjambak rambut wanita berkulit putih itu. Bukan tanpa sebab, hari ini aku memaksa ke rumah ini. Entahlah, seakan ada bisikan yang mendorong untuk aku melakukannya.

“Ayo, masuklah,” ajak Mas Danang seraya mengamit lenganku. Aku tersenyum dan mengangguk. Sebesar apapun rasa amarah dan benciku terhadap Firna saat ini, aku harus

Nay Azzikra

Assalamualaikum, adakah banyak pembaca yang mengikuti cerita ini? Bila iya, mohon vote dan juga gem-nya ya .... cerita ini akan diupdate setiap hari bila cerita Balada Cinta Fani sudah tamat. Tapi, kalau banyak yang komentar dan memberi dukungan rate, maka akan saya uploud dari sekarang.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
bagus sekali jaln cerita, aku selalu mengikuti cerita author, lanjutttt
goodnovel comment avatar
Sitti Sahria
saya suka ceritanya bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Anitha Yunitha
semoga segera terbongkar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status