Share

Bab 8. Foto Penuh Teka-Teki

“Kalau memang Pak Warno adalah pembunuh bayaran, mengapa justru keponakannya sendiri yang menjadi korban pembunuhan?”

“Ataauuu...  Ooh, tak mungkin. Tidak mungkin Pak Warno yang membunuh keponakannya sendiri.” Janeta berjalan mondar-mandir di ruang tengah rumah kontrakannya. Ia sibuk berdebat dengan dirinya sendiri.

Pertemuan tak sengaja dengan si Ibu pemilik gubuk di tengah sawah, membuat Janeta semakin penasaran atas kematian Lusy, madu tua Shania tersebut. Semuanya menjadi semakin mencurigakan termasuk Pak Warno, paman korban sendiri. Yang jelas, Lusy pasti di habisi oleh orang yang mempunyai kepentingan dengannya. Dugaan Lusy di rampok, itu jauh dari kemungkinan.

“Tapi..., Mengapa Shania bertemu dengan Pak Warno diam-diam?” Janeta terus memutar otaknya. Ia memijit pelipisnya yang mulai berdenyut.

“Ataaau, jangan-jangan ada konspirasi di antara mereka berdua.” gumam Janeta menerka-nerka.

“Rasanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status