Share

Bab 10. Selendang putih.

Sesampai di rumah Shania sudah lewat jam makan siang. Jarum jam menunjukkan pukul dua lebih dua belas menit. Cacing-cacing di dalam usus Janeta mulai berdemontrasi menuntut haknya.

Janeta memarkirkan mobil majikannya dengan hati-hati di garasi. Ia turun dari mobil itu lalu bersiap untuk mendekati sepeda motornya yang juga terparkir di halaman yang luas itu. Namun sebelumnya Janeta menunggu Shania turun untuk berpamitan kepadanya.

“Nyonya, saya langsung pulang sekarang?” tanya Janeta memastikan dulu kepada Shania.

“Apakah kamu tidak lapar?” tanya Shania sambil merapikan roknya.

Dari dalam rumah Janeta mendengar suara seorang perempuan yang sedang mengajarkan Ricana putri Shania, membaca. 

“Oh, ada makhluk lain di rumah ini. Aku tidak boleh pulang dulu.” ucap hati Janeta. Ia berfikir mencari cara agar tetap berada di sana.

“Saya lapar sekali Nyonya. Rasanya sudah tidak kuat ke warung makan.” ucap Janeta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status