Share

Terungkap

Davian menghentikan mobilnya di area parkir rumah sakit. Pikirannya kalut, satu-satunya yang dia ajak bercerita adalah Mamanya. Sebenarnya dia tidak ingin membebani Mamanya lagi dengan pikirannya, tapi saat ini dia benar-benar bingung tentang apa yang harus dia lakukan.

Dia berjalan memasuki gedung rumah sakit dan langsung menuju kamar rawat Mamanya. Rupanya Bu Ratno dan Davian ada di sana, duduk di samping Mamanya yang duduk bersandar di atas kasur serba putih itu.

"Eh, Nak Davian," sapa Bu Ratno saat menyadari kedatangan Davian.

Davian menyalami calon ibu mertuanya itu, lalu melirik sekilas ke arah Indra yang duduk di sofa dalam ruangan.

Bu Ratno menenteng beberapa lembar contoh amplop undangan di tangannya.

"Tante mau minta pendapat Mamamu tentang kartu undangan mana yang lebih bagus, ternyata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
bodoh , sangat bodoh kan ada HP ngapain lari sana lai sini kecuali gak punya HP bodoh kog di ternak
goodnovel comment avatar
Yuli a
gak ada pria yg beres di novel ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status