Share

Part 8 Antara Sadar dan Tidak

Aku terus tancap gas. Kulihat di kaca spion motor, mbak Imur berlari mengejar. Ia susah payah karena rok panjangnya sempit dan jalan pun becek. 

"Sarah! Tunggu aku! Sarah!" teriak mbak Imur  yang terdengar. Lokasi sepi pasti suaranya masih terdengar meskipun jarak sedikit jauh.

Teringat ia membicarakan aku bersama Tuti tadi saat makan. Di rumah dan menyantap makananku. Begitu leluasa tanpa bersalah, kata-kata meremehkan sehingga ia bersekongkol dengan istri baru suamiku. Memperlihatkan, ia bukan dipihakku.

Apa kurangku sebagai kakak ipar? Bahkan uang pinjaman sering tak diganti dan dengan mudah kupinjamkan lagi. Bukan itu saja, motor dan modal usaha warung suaminya, semua uangnya dariku. Aku berharap punya keluarga banyak. Jika aku berbagi bukan suatu masalah. Tapi, jika kebaikan dimanfaatkan dan dibalas kejahatan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Winda Ike
hahaha keren abis...
goodnovel comment avatar
Gendhis Respati
sumpah ngakak ...main cantik ini namanya, enak aja main kawin tuh laki sundel memang sekeluarga itu...
goodnovel comment avatar
Miela Jamilah
wkwkwk... kocak yakin . seru.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status