Share

Ponselmu untukku

bab 9

Ponselmu untukku

Ibu menangis kejer seperti anak kecil, ia duduk di tanah sambil meraung, aku dan Sela saling memandang, merasa heran melihat nenek tua meraung seperti anak kecil.

"Allah ga ridho kali ya duitnya dirampas paksa sama mertua Mbak, makanya ga lama langsung dicopet," bisik Sela.

Kali ini aku setuju dengan pendapatnya.

"Mau disamperin ga? aku mah ogah mending masuk lagi, panaas," ujar Sela, lalu ia menjauh dari kerumunan.

Sebenarnya aku ingin pergi saja dan memilih melaksanakan salat Dzuhur, tapi kasihan juga melihat ibu yang sedang terkena musibah, masa iya kutinggalkan sendirian.

"Bu, kenapa uangnya bisa dijambret sih? terus jambretnya ketangkep ga?" tanyaku sekaligus pada orang-orang yang berkerumun.

"Engga, jambretnya naik motor, Neng," jawab seorang bapak tukang parkir.

"Iya, jambretnya langsung kabur mana bawa motornya secepat kilat kaya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Yu Iik
mertua jijay...pengen lemparin mulutnya pke sepatu dehhhh. amira harus kuat teS dan garang. kyknya berani nglawan mertu model gtu gk dosa
goodnovel comment avatar
iklima fitria
ada ya manusia kaya gitu,,,,, ngeriii,,,,,
goodnovel comment avatar
Enonk
kapan.kapokx ya ibu sama anak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status