Share

Bab 12

Bab 12

Satu hari kemudian Mas Heri sudah pulang dari klinik, ia menjual ponselnya untuk membayar biaya perawatan selama di klinik, bukannya prihatin justru malah ingin tertawa melihat penderitaannya.

"Coba aja waktu itu kamu ga rampas paksa hape-ku pasti kejadiannya ga bakalan begini," cetusku sambil menyeduh susu untuk Nasya.

Lelaki itu hanya diam tanpa kata, sepulang dari klinik ia memang berbeda tak lagi mengajakku bicara, mungkin masih marah karena aku meninggalkannya di saat sedang kesusahan.

Bukannya aku tega atau bermaksud berbuat durhaka terhadap suami sendiri, melainkan untuk menyadarkannya dari perbuatan dzalim, karena jauh dalam lubuk hati aku sangat menginginkan rumah tangga ini tentram dan damai.

"Ayo, Heri makan dulu jangan ngelamun aja," sahut ibu yang baru selesai memasak nasi goreng.

Nampaknya nasi goreng itu hanya untuk porsi dua orang, tak apalah mungkin ia masih marah, aku dan Nasya bisa
Hafsa Humiara

Hai, jangan lupa ya untuk vote bintang 5 dan tetap setia baca sampai tamat

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Suryani Hungkul
buang aja suami n mertua ga tau diri ky gtu mah....ngapain dipertahanin, apalagi bisa nyari uang sendiri.....
goodnovel comment avatar
iklima fitria
suami banci,,,,,
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
suami kurang ajarr.....otaknya kosong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status