Share

34. Kami pergi mak, pak.

Emak terus mendekapku malam ini, tak ada sedikitpun kalimat terucap dari bibirnya setalah aku berpamitan sore tadi, bahkan ketika makan malam bersama, emak tak banyak bicara, bibirnya terkatup dan hanya tersenyum saat dua cucunya mengajak bicara.

Dingin udara malam semakin membuat aku menyadari bahwa kehilangan itu terasa sangat menyesakkan. Bapak bahkan menahan tangis saat aku pamit selepas magrib tadi.

"Mak..."

Aku memanggilnya, namun wanita yang melahirkan aku itu hanya memejamkan mata dan diam.

"Mak, apa emak..." Belum juga aku selesai bicara, emak sudah mengatup bibirku dengan jarinya.

"Koe ra perlu ngomong opo-opo nduk, emak wes reti kabeh." (kami tak perlu bicara apapun nduk, emak sudah tau semua.)

Aku hanya diam, lalu memeluk erat emak. Mungkin juga ini kali terakhir aku bisa mencium aroma tubuh wanita yang begitu aku cintai ini. Mungkin ini juga kali terakhir aku bisa mendekap dan merasakan napas hangatnya menyentuh kulit ku.

Mataku terpejam, merasakan setiap detik kasih emak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Diana
iya bener Thor... k'lo kayak gini,, ngambang nich,,, penasaran dgn sepak terjangnya Queen Gengs dlm usahanya menyelamatkan Banyu dan Sky... cepetan Thor di up lg nich...
goodnovel comment avatar
Sofhia Aina
Salam.... bila nak L AAANJUT lagi nie.....
goodnovel comment avatar
Ridhayani Ristu
sambungan ceritanya di up thor...biar ceritanya nggak ngambang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status