Share

SERATUS EMPAT

Keesokan harinya, Vivi berkunjung ke rumah Kinan sambil membawa kedua bayinya, sementara Reza diskusi masalah bisnis di ruang kerja suami Kinan.

Kinan menyesap teh dengan anggun sambil mengamati perilaku lembut Vivi pada anak-anaknya. "Kamu terlihat sabar menghadapi mereka, biasanya anak-anak muda sedikit tidak sabar menghadapi bayi."

Vivi tersenyum lembut. "Mungkin karena saya menikah dengan pria dewasa, jadi saya ikut tenang."

Kinan tertarik dengan jawaban Vivi. "Oh."

Vivi tersenyum gugup. "Saya sudah mendengar gosip di luar mengenai pernikahan saya dengan suami, sebenarnya saya merasa tidak adil, tapi begitu suami mengajarkan saya kesabaran, saya kembali tenang."

"Bukankah kamu juga menjalankan perusahaan suami?"

"Anda tahu itu?"

"Tidak mungkin saya tidak tahu."

"Sebenarnya itu ide suami saya, karena tahu saya bosan di rumah."

"Bosan? Bosan mengurus anak?"

"Ah, tidak. Bukan begitu, saya tidak bosan mengurus anak, saya selalu dibantu para pelayan di rumah. Tapi saya bosan tidak mela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status