Share

10. Rencana

Tak tahu pukul berapa saat itu, Sully terbangun karena suara ketukan di pintu kamar. Tak ada jam di dinding kamar, ponsel yang digenggamnya saat tidur pun padam karena tidak diisi baterai selama seharian penuh kemarin.

Setengah menyeret langkahnya, Sully mendekati pintu dan membukanya. “Ada apa? Aku masih ngantuk, Ky. Di sini dingin enggak perlu pakai AC.” Sully mendekap kedua lengannya.

“Ehem!”

Suara Pak Gagah yang berdeham membuat mata Sully melebar.

“Sudah bangun? Ada yang mau bertemu kamu,” seru Pak Gagah dari meja makan.

Sully membekap mulutnya dan mengangkat alis sebagai isyarat pertanyaan buat Oky.

“Saya permisi buat ngomong sebentar dengan Sully, Pak,” kata Oky, mendorong Sully masuk ke kamar tanpa menunggu persetujuan Pak Gagah.

“Itu ada ibu-ibu mau ngapain? Ini jam berapa? Masih pagi, kan?” tanya Sully kebingungan.

“Kamu kemarin malam ada ngomong apa ke Mas Wira? Itu bapaknya Mas Wira datang bawa petugas desa buat urusan catatan sipil. Dua ibu-ibu itu mau ngukur size
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
kenapa malah jadi inget sama bapaknya tini ya
goodnovel comment avatar
Aqoe Imay
ahhh gak punya koin buat buka lgi auto gemes deh ...
goodnovel comment avatar
Indarini Rini
ternyata ngak jelek2 am at ya sul...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status