Share

169. Istri Nakal Mas Petani (2)

Dengan perut yang sudah kenyang, Sully kembali berbaring memeluk guling sambil memandangi pesan dari Wira. Ia menangis dengan sebuah guling menutup wajahnya.

“Aku kangen Mas itu …,” lirih Sully. “Tapi tujuh ratus juta itu banyak … kasihan Mas itu kalau nikah denganku cuma ketiban apesnya aja.”

Situasi rumah yang sangat bergantung dengan suasana hati Pak Anwar benar-benar mencekam. Tiga orang kakak perempuan Sully yang tadi bicara dengan riang, mulai undur diri satu persatu. Mereka mau-mau saja ikut membujuk Sully, tapi kalau harus mendengar nama mereka ikut diseret-seret dan dijadikan contoh, hari mereka pun terasa tak enak juga. Jadi, ketimbang bertikai dengan adik bungsu mereka, ketiga wanita itu memilih untuk tidak hadir saat ayah mereka berceramah.

“Bagaimana? Ada si Erizal pagi tadi datang ke sini? Udah jumpa Sulis?” tanya Pak Anwar saat makan malam.

“Erizal enggak singgah. Cuma lewat aja. Enggak sempat juga jumpa sama Sulis. Biarlah, Yah. Anak muda pasti tahu sendiri cara kenala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (88)
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
wkwkwk perbudakan katanya ......
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Yeaay ...ntar lagi mas itu datang jemput Sulis ...
goodnovel comment avatar
Neee I
Thank you and stay healthy KK Njusss...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status