Share

Bab 6

"Apa menurutmu aku dan Kenzi itu mirip, makanya kau menanyakan apa kami saudara? Kami sudah berteman sejak kecil, orang tua kami juga sudah lama bersahabat jadi orang tuanya Kenzi sudah menganggapku seperti anak mereka sendiri," jawab Vano lalu menyeruput kopinya yang baru saja datang.

"Bukan begitu maksutku ... kalian memang sama-sama tampan tapi jika dari sifatnya kalian itu bagaikan langit dan bumi, yang satunya lagi baik dan yang satunya arrogant," ucap Freya dengan jujurnya.

"Ha ... Ha ... Ha ... Kau ini bisa saja nona Freya, sebenarnya Kenzi tidak seburuk itu hanya karena ada suatu hal yang membuatnya menjadi seperti itu," jawab Vano.

"Maaf nona Freya, kurasa aku harus segera kembali sebelum singa lapar itu menerkamku." Vano berdiri dan berjalan bersama Freya ke kasir, setelah membayar keduanya pun berjalan bersama keluar dari restoran itu.

"Sampai jumpa lagi tuan Vano, TTDJ." Freya melambaikan tanganya ke arah Vano dan berjalan menuju halte bus, kebetulan gerimis yang tadi empat mewarnai kesialan Freya itu sudah berhenti.

************

Singkat cerita, keesokan paginya Freya sudah bersiap lebih awal untuk memulai hari pertamanya bekerja. Dia sengaja bangun lebih awal agar tidak terjadi lagi hal seperti kemarin, dan hari ini dia memilih naik ojek dari pada bus.

"Pagi pak," sapa Freya pada Security yang berjaga di depan gedung kantor.

"Pagi juga nona." Security itu tersenyum ramah pada Freya.

"Freya?!" seru seseorang yang berada tidak jauh darinya saat ini, dan membuat Freya pun mengedarkan pandanganya mencari sumber suara.

"Tuan Vano?" sapa Freya sambil membungkukkan sedikit badanya.

"Ikut aku, akan ku tunjukkan di mana ruanganmu." Vano mengajak Freya ke ruangan yang di sediakan untuknya.

"Nah ini ruanganmu, itu ruanganku dan itu ruangan Kenzi," jelas Vano sambil menunjuk ke 3 ruangan yang hanya terpisah oleh dinding kaca dan ada pintu di tengah-tengahnya.

"Baiklah terimakasih pak,"

"Ingat! Kau harus pura-pura tuli dan buta! Maksutku, apapun yang kau dengar dan lihat jika itu tidak berkaitan dengan pekerjaan, maka abaikan saja itu, OK?"

"Maksutnya Tuan? Bagaimana caranya aku pura-pura tuli dan buta? Sedangkan mata dan telingaku masih sehat wal afiat," tanya Freya dengan polosnya.

"Astaga wanita ini ... apa dia tidak sadar kalau ekspresinya itu sangat lucu?" gemas Vano dalam batinya melihat ekspresi wajah polos Freya yang amat sangat imut itu.

"Ehm ... gimana ya jelasinya, nanti kamu bakalan tahu sendiri aku juga bingung gimana mau jelasinya ke kamu," ucap Vano sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Siap tuan." Freya menempelkan satu tanganya di tepi alis seolah memberi hormat, dan membuat keduanya pun tertawa kecil.

"Ayo ikut aku keruangan Ken dulu, aku harus melaporkan hari pertamamu mulai bekerja," ucapnya mengajak Freya ke ruangan Kenzi.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Masuklah,"

"Bos, ini nona Freya dia akan mulai bekerja hari ini sebagai sekertarismu,"

"Apa kau sudah menjelaskan semua yang bisa dan tidak bisa dia lakukan?" tanya Kenzi.

"Sudah bos,"

"Lalu sudah kau katakan kalau ini masih masa uji coba?" tanyanya lagi.

"Sudah,"

"Baiklah, kalian kembali bekerja." Freya dan Vano pun keluar dari ruangan Kenzi dan menuju ruangan mereka masing-masing.

"Freya, semangat!" Vano memberikan mood booster untuk Freya dengan senyum manisnya itu, yang membuat jantung Freya deg deg ser gimana gitu melihatnya.

"Terimakasih tuan Vano," jawba Freya dengan malu-malu.

"Ya sudah aku ke ruanganku dulu ya." Vano pun meninggalkan Freya dan menuju ke ruanganya yang berada di samping ruangan Freya, sedangkan ruangan Kenzi berada di depan ruangan Freya.

"Dia itu baik sekali, benar-benar pria idaman," gumam Freya dalam hati sambil tersenyum, "Andai saja aku bisa mendapatkan satu yang seperti itu, kurasa keberuntunganku selama 10 tahun ke depan akan habis sudah," Freya pun terkekeh kecil saat membayangkanya.

Freya menatap punggung tegap Vano, tubuh yang angat sempurna dengan tinggi badan 180cm, kulit putih, dan tubuh yang kurus, eiiits tapi bukan kecambah ya ... yang kurus tapi gede kepala doang. Kurusnya Vano itu bukan kerempeng, tapi tetap terlihat gagah di tambah hidung mancungnya yang menambah pesona seorang Vano William.

"Stop Freya!! Stop!! Jangan bermimpi terlalu tinggi, pria sesempurna tuan Vano pasti sudah punya body guard sexy yang bakalan ngintilin dia kemanapun, supaya tidak di serobot cabe-cabean di luar sana!" gumam Freya menyadarkan dirinya sendiri, jika Vano pastilah sudah memiliki seorang kekasih hati.

"Huft!! Akhirnya perjuanganku mendapatkan pekerjaan ini tidak sia-sia." Freya mulai membenahi meja kerjanya dan bersiap memulai hari pertamanya.

Sempat terfikir di benak Freya, apakah keputusanya ini tepat atau tidak. Bisa saja ini memang keberuntunganya bisa bekerja di perusahaan besar dengan gaji yang tinggi, atau justri ini musibah karena dia harus bekerja sebagai sekertaris seorang CEO yang dingin dan sombong itu.

"Go Freya! Kita buktikan pada si Cadas alias cabe pedas itu, kalau kita tidak seperti yang dia fikirkan," Freya menyemangati dirinya sendiri.

"Hey kamu! Apa Kenzi ada?" tiba-tiba saja seseorang yang berdiri di depan pintu ruanganya mengagetkan Freya.

"Apa anda nona Calista?" tanya Freya saat mengecek daftar tamu yang akan datang seperti yang tertera dalam daftar.

"Iya, cepetlah!! Kau membuang-buang waktuku!!" serunya.

"Sombong sekali Terong Berponi ini!!" batin Freya kesal dengan wanita jangkung dengan rambut panjang dan lurus dengan poni yang persis seperti terong di pakaikan rambut palsu.

"Silahkan ikuti saya nona." Freya pun membawa Calista ke ruangan Kenzi.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Permisi tuan Ken, nona Calista sudah di sini," Freya mengetuk pintu itu meminta izin masuk.

"Masuk,"

"Kau ambilkan minuman untuk kami," titahnya pada Freya.

"Baik tuan." Freya pun menuju ke tempat yang di sediakan untuk membuatkan minuman bagi sang CEO dan tamunya.

Tak berapa lama Freya sudah berada di depan ruangan Kenzi dan ...

Prang!!!

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mamath Iye
cerita seruu kayanya
goodnovel comment avatar
R S R Miaya
gimana sih ngisi koin ny.jadi mles
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status