Share

Panggilan Terakhir Pacarku
Panggilan Terakhir Pacarku
Author: Insani besset

Bingung

"Arii!.. Arii!.. bangun udah jam berapa ini!"

Terdengar oleh ku , berkali kali suara itu dari luar kamarku.Jujur saja mataku masih terasa mengantuk karena hanya tidur beberapa jam tadi malam.Setelah bangun dari tidurku aku  langsung membereskan tempat tidurku dan    langsung mandi.Setelah itu aku pun sarapan.

"Ooo udah bangun anak mama"ucap mamaku,mama terbaik di dunia bagiku yg selalu menganggap ku seperti bocah 5 tahun.

"udah ma" ucapku 

"Kamu itu udah besar rii,masa setiap pagi harus di bangunin sama mama terus" ucap ayah ku sambil membaca koran.

"Iya pah" ucapku sembari mengambil piring yang di sodorkan mama.

Ketika aku mulai menyuapkan makanan di mulut ku,aku merasakan suasana yg berbeda.Jujur saja dalam pandangan biasa tidak ada yg berbeda masih sama seperti suasana pagi biasanya.Tapi mengingat kejadian tadi malam seharusnya keadaan pagi ini tidak se normal ini.Kulihat ibuku yg sedang membuatkan kopi untuk papaku dan kulihat papaku yang sedang membaca koran.

Jujur saja aku sedikit merasa aneh melihat suasana ini.Setelah sarapan dan duduk beberapa menit,aku pun langsung ke kamar tidurku.Di tempat tidurku aku mulai menangis sambil mengingat  soal kejadian traumatis yg menimpaku tadi malam.Baru beberapa menit saja aku berbaring di kamar ku sambil menangis tiba tiba terdengar suara mamaku memanggil.

"Arii!... Arii!...  cepat siap siapnya udah jam berapa ini?"

Aku pun langsung keluar dari kamar ku."ada apa ma?"

"Aduh kok belum siap siap" ucap mamaku.

"Memang mau kemana?hari ini kan libur"

"Hah libur? Ini hari apa riii?udah jangan banyak alasan lagi,kamu kuliah hari ini"

"Apa kuliah?mama sudah pikun?aku masih SMA ma"

"Hahahaha"mamaku menertawai aku

"Pa lihat anak mu ni,masih muda udah pelupa.

Ayah ku hanya tersenyum dan berkata."Udah-udah, sekarang kamu cepat siap siapnya,udah jam berapa ini."

Aku pun langsung ke kamarku, aku  duduk sebentar dan masih bingung dengan kata kata orang tua ku tadi.Karena aku tidak mau papaku menunggu lama,aku pun langsung siap siap,tapi ketika aku mau bercemin, betapa terkejutnya aku melihat diriku di cermin.

"Apa yg terjadi dengan muka ku?" ku bertanya tanya dengan diriku sambil memegang wajahku.

"Bagaimana bisa wajah ku kelihatan lebih dewasa? kenapa bisa seperti ini?"

Jujur saja pikiranku mulai kacau karena memikirkan apa yang terjadi pada diriku sekarang.Selagi aku memikirkan nya terdengar lagi mamaku memanggil ku.

"Arii!.. cepat! papa udah siap tu"

"Iya bentar ma udah mau siap ini"

Lalu aku pun langsung mengambil tas di meja belajarku.Lalu aku dan papa berpamitan dengan mama.

Setelah itu aku dan papa pergi bareng menaiki mobil.Papaku bekerja sebagai guru di salah satu SMP favorit di bandung.Ketika di perjalanan,aku masih terus memikirkan apa yg terjadi padaku pagi ini.Aku berfikir sangat keras.

"Bagaimana bisa aku yang berusia masih 17 tahun dan masih bersekolah di sekolah menengah atas tiba tiba saja sudah kuliah?lalu apa yang terjadi dengan wajahku? bagaimana bisa tiba tiba saja terlihat lebih dewasa"ucapku dalam hati.

Karena terlalu banyak berfikir,papaku pun menegur ku.

"Ada apa rii?kok diam aja dari tadi?"

"Gapapa ko pa,hanya masih ngantuk aja "

"Ooo yaudah,makanya jangan tidur terlalu malam"

Setelah hampir setengah jam, akhirnya sampai juga di depan gerbang kampusku. Lalu aku pun pamit kepada papaku.Tapi ketika mau turun dari mobil ada sedikit perasaan takut, karena mau bagaimana pun sebenarnya aku hanyalah remaja usia 17 tahun yang tiba tiba saja sudah memasuki tingkat kuliah.Tapi karena takut papa bingung dengan tingkah laku ku,aku pun memberanikan diri.

Setelah turun dari mobil,aku pun langsung masuk ke kampus.Tetapi baru lima langkah aku pun baru menyadari sesuatu.

"Aku kuliah jurusan apa? semester berapa?dan kelas ku dimana?".tanyaku dalam hati.

Jujur,aku bingung sekali aku tak tahu apa yang harus kulakukan.Lalu aku pun duduk di sekitaran gerbang kampus.

Aku duduk sembari memikirkan apa yang terjadi saat ini, saat ini yang kulihat adalah pemandangan suasana kampus yang begitu ramai .Aku kacau ,aku gak tau mau berbuat apa, rasanya ingin saja aku pulang kerumah.

Lalu ku pun mengambil buku dari tas ku.Karena mungkin dari situ aku dapat mengetahui info jurusan ku.Dan benar saja, akhirnya aku mengetahui  jurusan ku.Aku kuliah mengambil jurusan teknik dan sekarang berada di semester 10.

Walaupun aslinya aku anak SMA,tapi aku sedikit tahu mengenai perkuliahan,karena putra sepupuku selalu menceritakan keseharian nya di kampus setiap main main kerumah ku.

 

''Oke kini aku sudah tau jurusan ku,kini tinggal nyari tahu dimana kelas ku",ucap ku mulai semangat

Lalu aku pun memberanikan diri untuk bertanya kepada anak kampus lainnya, untuk bertanya  dimana kelasku.

Aku pun segera menghampiri salah satu mahasiswi yg baru saja memasuki gerbang.

"Hallo kak,maaf kalau  mengganggu,apakah saya boleh minta tolong?"ucap ku dengan sopan

"Oh iya kak, gapapa, apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Kalau boleh tau,kelas jurusan teknik semester 10 dimana ya kak?

"Ooo jurusan teknik semester 10"ucap mahasiswi sambil melihat salah satu kelas di lantai ketiga

"Itu kak kelasnya di lantai ketiga"sambil jarinya menunjukkan kelasnya.

"Ooo yang itu makasih ya kak" ucapku dengan tersenyum.

"Iya sama-sama"

Lalu mahasiswi itu pun pergi meninggalkan ku,menuju salah satu kelas di dekat kantor.

Aku pun segera pergi ke kelas ku,tapi ketika aku menaiki tangga ,tiba tiba saja mataku di tutup dari belakang oleh seseorang.Aku pun langsung mencoba melepaskan tangannya dari mataku.Dan ketika kubuka mataku,aku melihat orang yang tak asing bagiku dan ternyata ia adalah sahabatku jonny.Aku pun sangat senang karena ternyata dia sekampus denganku.

"Tadi malam kenapa gak jadi ikut?" tanya jonny padaku.

Aku pun langsung kaget "Ha?... gak jadi ikut?ikut kemana?" ku bertanya dalam hati.

Karena masih bingung dengan pertanyaan jonny aku pun tak terlalu menanggapi jonny dan langsung ke kelas.Ketika masuk ke kelas aku tidak langsung duduk karena aku belum tahu tempat duduk ku.Aku berdiri di dekat pintu sambil menunggu semua duduk,setelah mereka semua  itu duduk, akhirnya aku pun duduk di bangku yang kosong.Di dalam kelas aku pun masih bingung karena tidak mengerti pelajaran pelajaran pelajaran tersebut.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status