Share

Pembunuh Amerika

Di Kedai

''Nek,ada minyak goreng?"

"Ada,mau beli berapa nak arii?"

''Sekilo aja lah nek"

''Oh yaudah bentar ya''ucap nek tumini sambil masuk kedalam kedai untuk mengambil minyak goreng.

"Nih nak arii minyak goreng nya''

"makasih ya nek"

"Pembunuh amerika beraksi lagi'' ucap bapak berkumis tebal sambil membaca koran.

''Kali ini siapa korbannya?ucap bapak di sebelah nya sambil meminum kopi.

"Perawat''ucap bapak berkumis tebal lagi.

"Astaga kapan ya bisa ketangkap pembunuh nya" ucap nek tumini.

"Susah nek,pembunuh nya cerdas banget asal melakukan pembunuhan pasti gada jejak'' ucap seorang remaja sambil bermain catur.

'' Ya itu lah makanya di sebut pembunuh amerika ucap remaja satu lagi.

Aku hanya mendengar saja ucapan mereka,karena aku pun baru tahu ada seorang pembunuh yang disebut pembunuh amerika.

"Maksudnya dik?tanyaku penasaran.

''Apanya bang?"

''Kenapa disebut pembunuh amerika?"

''Ohh,karena pembunuh nya tidak pernah meninggal kan barang bukti bang, pembunuh pembunuh di amerika kan, kalau mau melakukan pembunuhan pasti gada meninggalkan jejak, makanya di sebut pembunuh amerika"

''Memang udah berapa korban nya pak?" tanyaku pada bapak berkumis tebal  

''Lima belas bang'' ucap remaja itu

Setelah ada lima belas menit mendengar pembicaraan soal pembunuh amerika aku pun pulang, karena aku takut ibu khawatir,

''Taruh dimana ni minyak goreng nya?"

"Taruh aja atas meja ucap mama sambil meletakan piring di rak.

"Mama tau soal pembunuh amerika?"

"Tau, emang ada apa rii?"

"Katanya dia melakukan pembunuhan lagi"

TAARRR...

Suara piring yang di pegang mama jatuh,tapi mama seperti tidak peduli dengan piring nya dan mata nya malah sangat fokus kepadaku

"Kamu tau dari mana pembunuh amerika melakukan pembunuhan lagi?" ucap mama mukanya terlihat sangat serius menatapku.

"Tadi di kedai orang-orang pada cerita soal pembunuh itu" jawab ku

Lalu mama langsung ke kamar lalu beberapa saat balik lagi dan mulai membersihkan serpihan piring yang jatuh tadi.

Setelah itu aku pun langsung ke kamar.Aku sedikit heran melihat perilaku mama ketika membicarakan soal pembunuh itu.

Aku berdiri di kaca kulihat dengan jelas wajah dewasa ku.

''Apa aku melompati waktu?''

"Tapi bagaimana bisa ini terjadi?

yang kuingat terakhir aku tidur di rumah rina saat hari kematian nya.

Ada sekiranya setengah jam aku memikirkan hal ini.

"TARRRR,

Suara foto jatuh di belakang ku,dan yang jatuh adalah foto ku berdua  sama rina di taman.

Ku ambil foto itu,sambil berbaring di kasur ku ku pandangi foto itu membuat ku sedikit menangis.

''Rina...kau pergi dengan cara yang tragis,

dan aku bahkan tidak dapat melihat mu untuk terakhir kali nya'' ucap ku dengan suara parau.

Ku gantungkan foto itu di dinding dan mengambil foto yang satunya lagi foto rina yang tersenyum sambil memakan sebuah roti. 

Dan aku ingat juga foto itu aku ambil menggunakan kamera analog ku.

Ku pandangi foto itu terus menerus sembari mengingat kenangan bersama rina.

Di TAMAN KOTA

''Bentang kan alas nya rin...."

"Iya bentar,ini lagi dibentangkan kamu keluarkan juga semua makananya dari keranjang rii"

"Ini ga kebanyakan makanannya?

''Yah kalau ada yg sisa kasih orang saja atau bawa pulang lagi"

''Ini kamu yang semua yang nyiapin dari rumah?

''Iyalah kan ga mungkin kamu,kamu kan manja anak kesayangan mama''

''Ngejek...awas kamu ya ucap ku sedikit malu. 

Lalu Rina berbaring,kepala nya di letakkan di paha ku.

''Eh liat rii awan nya berbentuk dinosaurus''ucap rina sambil tangan nya menunjukkan awan di atas.

"Eh iya... yang sebelah nya mirip sepatu'' ucap ku.

''Eh itu yang di sebelah nya lagi mirip kamu"

"Mana? yang mana?" Aku mencari awan yang mirip kucing.

"Yang itu loh, yang di sebelah awan yang mirip sepatu'' ucap rina.

''Bukan nya itu mirip kucing?

"Iya mirip kucing,soalnya kamu kan kaya kucing,MANJAA ucap rina ngeledek ku 

''Kamu ya tau nya ngejek melulu''ucap ku sambul mencubit  pipi rina 

''Aduh... aduh ... sakit arii"

''Makanya jangan ngeledekin  aku melulu,kalau kamu ngeledekin aku lagi,aku tarik hidung kamu biar kaya pinokio''

''Coba aja kalau bisa''

''sini kamu rina awas kamu....''

''Tangkap lah kalau bisa" ucap rina meledekku.

Ada sekitar dua puluh menit kami kejar kejaran 

''Udah lah capek ucapku sembari meminum air putih.

''Bagi air putih nya sini... aku pun mau minum"

''Minta maaf dulu baru aku kasih"

''Minta maaf ya rina'' ucap rina

''Nah... makanya jangan ngeledekin mulu ''sembari memberikan air putih ke rina 

''Iyaa....kan udah minta maaf loh"

"Kan ari ngasi tau"

"iya Rina minta maaf ''

''Ariii... Ariii papa pulang itu,tolong buka kan gerbang nya,mama lagi bersihinn kamar mandi ni" ucap mama sekaligus menyadarkan ku.

"Mama mana? tanya papa kepadaku sambil meletakkan tas nya di meja ruang tamu 

"Ada di dalam lagi bersihin kamar mandi" jawab ku.

lalu  mama sambil membawa kan air putih ke papa 

''Makasih ya ma"ucap papa 

''Mata kamu kenapa ri?kok merah ?kayak kelihatan habis nangis?" tanya papa kepadaku.

''Enggak ah.. tadi kaya ada serangga masuk ke mata arii,jadi arii kucek-kucek makanya merah gini"

''Tapi udah gapapa kan,apa masih terasa masih sakit"ucap mama khawatir.

''Udah gapapa kok ma''

''Udah mandi sana udah sore ini"

 ''iya ma "

Malam hari di ruang tamu,aku papa dan mama lagi menonton berita soal pembunuh amerika.

''Memang susah banget ya nangkap pembunuh itu"tanyaku pada papa

''Ya gitu lah" jawab papa dengan nada datar.

"Memang benar ya kalau pembunuh itu asal melakukan aksinya tidak pernah meninggalkan jejak?"

''Udah lah ari jangan banyak tanya,mending kamu belajar sana!" jawab mama.

''Kan arii cuman nanya doang saja?''

"Memang setelah kamu tau soal pembunuh itu kamu mau menangkap nya?" ucap mama dengan nada sedikit meninggi.

Karena melihat mama seperti tidak suka dengan pembicaraan soal pembunuh itu aku pun langsung ke kamar.

Jujur aku sedikit aneh melihat perilaku mama ketika berbicara soal pembunuh itu.

''Tadi ketika berbicara soal pembunuh itu mama sangat serius hingga piring pecah saja di biarkan begitu saja''ucapku 

''Dan tadi aku bertanya soal pembunuh itu kepada papa tapi mama seperti tidak suka,ada apa sih dengan mama" tanya ku penasaran

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status