Share

Bab 03: 8 vs 8 (part 3)

“Sekarang!” teriak archer Heptagram. Saat itu juga swordman Heptagram yang tidak jauh dari mereka segera berbalik dan menebaskan pedangnya, ternyata sejak tadi dia masih belum menggunakan skillnya sama sekali.

“Slayer!” teriak swordman Heptagram sembari menebaskan pedangnya mengarah kepada ketiga rekannya yang tadi ada di belakang. Saat itu juga tekanan udara tajam diselimuti api membara langsung melesat mengarah kepada archer, priest dan sorcerer Heptagram. Di saat yang bersamaan mereka bertiga segera menunduk ke bawah.

‘Bhaammrrrr’

“Heukh!” pekik assassin Golden Wing yang tidak keburu menghindar karena sudah bergerak menyerang priest dari Heptagram. Kedua pisau yang dia gunakan untuk menyerang priest segera dialihkan guna menahan tebasan jarak jauh yang datang kepadanya. Suara dentuman keras terdengar seiring dengan hancurnya armor milik assassin Golden Wing, kedua pisau di tangannya juga sampai terpental karena tidak kuasa menahan serangan skill swordman. Tubuhnya terpental jauh ke belakang, sementara dari mulut dan hidungnya tampak mengeluarkan darah segar.

‘Brakh’

Tubuh assassin Golden Wing jatuh tepat di hadapan Satria bersama yang lainnya yang sejak tadi masih memperhatikan pertarungan. Pandangan Satria seketika tertuju kepada priest dari Golden Wing yang tampaknya berhasil tepat waktu menggunakan sihir healingnya untuk menyelimuti tubuh assassin.

“Priest itu, tindakannya cukup cepat juga,” puji Satria di dalam hatinya, jika saja priest itu tidak sempat menggunakan sihir penyembuhannya kepada si assassin pastilah luka yang dia derita lebih parah dari saat ini.

“Cih,” gerutu Rexa yang melihat salah satu rekannya sudah tumbang begitu saja. dia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa karena jauh diluar dugaan ternyata Alexa mampu mengimbanginya dengan baik.

“Kelihatannya mereka menjalankan strategimu dengan baik,” kata Noir seraya menggunakan skill khususnya untuk mengikat assassin yang terbaring menggunakan akar-akar pepohonan dari dalam tanah.

“Ya. Kelemahan Heptagram adalah tidak adanya guardian diantara mereka. Akan sangat beresiko jika mereka menghadapi squad atau pasukan yang memiliki assassin di dalamnya, barisan belakang mereka harus senantiasa waspada sebab pasti akan menjadi sasaran dari para assassin,” timpal Satria.

Untuk mengatasi kelemahan Heptagram itu, Satria sudah memberikan beberapa strategi pertempuran yang jitu kepada mereka bertujuh. Salah satunya adalah dengan menugaskan archer sebagai telinga dan mata bagi rekan-rekannya yang lain, sebab hanya dia saja yang memiliki indera penglihatan dan pendengaran lebih tajam dibandingkan yang lainnya. Kelebihannya itu akan digunakan untuk mengantisipasi serangan assassin.

Satria juga menyarankan agar salah satu swordman Heptagram menjaga jaraknya dengan tujuan bisa membantu pertahanan kepada tiga rekannya yang merupakan petarung jarak jauh. Tugas pelindung tersebut bisa saja dilakukan yang lainnya tergantung situasi yang mereka hadapi. Dan sepertinya tumbangnya assassin terkuat Golden Wing membuktikan bahwa strategi Satria memang tepat.

“Jadi sejak awal mereka sengaja membuat pergerakan agar swordman itu terlihat seakan meninggalkan rekannya untuk menyerang kami. Padahal sejak awal mereka menempatkannya sebagai pelindung barisan belakangnya, aku tidak menyangka jika itu hanya jebakan saja. Siapapun orang yang merencanakannya, jelas-jelas dia sangatlah cerdas,” tutur priest dari Golden Wing.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yogapps 1999
satu gems dulu he he
goodnovel comment avatar
Yogapps 1999
mantap sudah lanjut master author...terimakasih ya
goodnovel comment avatar
Cuppank Levi
sampai mana ceritanya ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status