Share

Bab 04: 8 vs 8 (part 4)

“Cih. Aku pikir swordman itu berniat menggunakan serangannya untuk menyerangku,” gerutu guardian yang kesal karena skill pertahanan yang dia gunakan terasa percuma.

“Tuan pengembara memang mengerikan. Aku tidak menyangka jika hanya dengan menahan skillku saja, assassin musuh akan terpancing dengan mudahnya,” batin swordman Heptagram seraya menatap Satria di kejauhan.

“Semua pergerakan yang dilakukan oleh Heptagram berhasil membuat lawan bertindak gegabah dan menurunkan kewaspadaannya, sejak awal mereka kelihatannya jauh lebih percaya diri karena level mereka jelas-jelas sudah 70an ke atas. Tapi itu ternyata jadi bumerang bagi mereka sendiri,” batin Noir.

“Sejak awal kelihatannya mereka memang sengaja mengincarnya,” pikir Rexa seraya menatap rekannya yang sudah terikat oleh akar-akar pohon di depan Satria.

“Ada apa? Apakah kau mulai ragu bisa mengalahkanku hanya karena satu rekanmu sudah tumbang?” ejek Alexa kepada Rexa.

“Cih. Jangan bercanda! Kau masih belum melihat kemampuan guild kami yang sebenarnya!” bantah Rexa.

“Kalian semua! Sekarang tunjukan kekuatan terkuat kalian! Tidak perlu untuk menahan diri lagi!” teriak Rexa kepada keenam rekannya yang masih berhadapan dengan Heptagram. Suara Rexa terdengar menggema di seantero lantai 30 Dungeon Luxurie saking kerasnya.

“Menahan diri ya, aku pikir kalian hanya mencari alasan saja,” ledek Alexa seraya memainkan pedang di tangannya.

“Apapun yang mereka rencanakan, mereka tetap harus melewati strategi lain yang aku ajarkan kepada Heptagram saat menghadapi lawan yang jauh lebih kuat dari mereka. Selagi itu bukan satu lawan satu, maka semuanya tidak akan berubah,” batin Satria.

“Kelihatannya musuh akan mulai membabi buta, menurutmu bagaimana kemungkinannya?” tanya Noir seraya melirik Satria.

“Kita tidak perlu cemas. Asalkan mereka tetap bekerja sama satu sama lain. Sebab diantara mereka saat ini, mungkin hanya Alexa yang mampu berhadapan satu lawan satu dengan orang yang levelnya jauh lebih tinggi darinya,” jawab Satria sambil mengalihkan pandangannya kepada Alexa.

Mendengar teriakan dari Rexa mendadak saja petualang kuat Golden Wing yang tadi bertarung jarak dekat kembali mundur mendekati tiga rekannya yang merupakan petarung jarak jauh. Melihat hal tersebut para petarung jarak dekat dari Heptagram juga segera mundur mendekati tiga petarung jarak jauh yang ada di belakangnya.

“Meski mereka kuat, tapi setidaknya kita sudah menang jumlah saat ini,” kata fighter Heptagram.

“Meski begitu kita tidak boleh gegabah, kita harus dengan jeli mengantisipasi setiap serangan mereka dan menerapkan strategi berikutnya,” ucap archer Heptagram mencoba mengingatkan rekan-rekannya agar tidak terbawa suasana setelah mereka berhasil menumbangkan assassin terkuat dari Golden Wing.

“Top tier magic: thunder dragon!” ucap wizard dari Golden Wing seraya mengacungkan tongkat sihirnya ke udara.

Tujuh lapis lingkaran sihir berwarna biru terang langsung muncul dari sekitar tubuh wizard Golden Wing, menandakan dia akan menggunakan sihir tingkat tujuh saat ini. Permukaan tanah di sekitar lantai 30 Dungeon Luxurie kembali bergetar layaknya terjadi gempa bumi. Meski semua anggota Heptagram belum ada yang mencapai level 70an, tapi mereka tidak terlihat gentar sedikitpun.

“Ris flameris!” timpal lancer Golden Wing sembari mengangkat tombak di tangannya mengarah kepada tujuh anggota Heptagram, saat itu juga aura berwarna merah membara mulai menyelimuti tombaknya. Tanah yang bergetar terasa semakin kuat bersamaan dengan gemuruh angin yang terus menderu kencang layaknya badai.

“Dua serangan level 70 ya,” gumam swordman Heptagram sambil menatap keenam lawannya di kejauhan.

“Kalau begitu, kita juga akan menggunakan strategi menyerang kali ini,” kata archer Heptagram.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yogapps 1999
terimakasih author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status