Share

Bab 401 maaf dan permintaan laki-laki di balik jeruji besi

"Aruna ...."

Mataku terpaku pada pria yang baru saja datang dengan memakai baju tahanan.

Pandangan kami sama-sama bertemu saling memandang dalam hingga akhirnya dia terlebih dahulu memalingkan wajah.

Hari ini, Aldi membawaku bertemu dengan seseorang di masa lalu. Orang yang dulu sangat dekat, tapi harus berjarak karena masalah hidup yang rumit.

Kami dulu seperti saudara kandung yang hubungannya sangat erat. Namun, harus renggang karena rasa benci dan keegoisan diri yang meninggi.

Brukk!

Aku tercengang dengan apa yang dilakukan Damar setelah berada di depanku.

Dia menjauhkan tubuhnya, berlutut di depanku yang duduk bersebelahan dengan Aldi.

"Dam," kataku, tenggorokanku tercekat, tak mampu berkata-kata.

"Maafkan aku, Aruna. Maaf atas segala salah dan khilafku padamu. Pukul aku, pukul aku sesuka hatimu."

"Tidak, Dam."

"Pukul aku!!" Damar berteriak seraya memegang tanganku agar menyentuh tubuhnya.

"Hentikan!" ujar Aldi menghentikan tangan Damar. "Jika seperti ini, kamu menghentika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status