Share

Gagal

Aku harus kembali masuk ke rumah sakit. Tapi bagaimana caranya?

"Ayo, Al! Kenapa diam begitu?" Bang Rizal menyentuh pundak. Membuatku sedikit terkejut.

"Aduh ... Du ... Duh." Kupegangi perut.

"Kamu kenapa, Al?" Bang Rizal mengelus perut, pundak, bahkan sekujur tubuhku ia pegang. Bahkan ia tampak begitu mengkhawatirkan diriku.

Maaf, ya, Bang. Aku terpaksa melakukan ini. Aku harus menemukan Sayasya terlebih dahulu. Setelah itu tak akan ada kebohongan di antara kita.

"Kita ke dokter, ya, Al."

Gawat, bisa ketahuan jika aku hanya berpura-pura.

"Aku pegen buang air besar, Bang." Lagi kubergaya seperti orang yang menahan hasrat ke belakang.

"Ya sudah, ayo!" Bang Rizal menuntunku. Namun segera kutepis tangan kekar itu.

"Kenapa?" Dia menatapku heran

"Bau, Bang. Abang tunggu di dalam mobil aja. Nanti aku nyusul." Kuberikan vitamin dan tas. "Tolong bawakan, Bang."

"Yakin?"

Aku mengangguk lalu melangkah meninggalkannya.

Setelan kurasa awan, tangan yang sedari tadi memegangi perut kulepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status