Share

Tertangkap

Perasaanku tak enak, bayangan kehancuran perusahaan berada di depan mata. Pasti mereka menginginkan harta kami. Sama seperti pengkhianat pada umumnya.

"Hati-hati, Mbak," ucap Syasya saat kulajukan kendaraan mobil sedikit cepat.

Mobil kuparkirkan sembarangan. Dengan cepat kami melangkah menuju ruang meeting yang ada di lantai atas.

"Pelan, Mbak! Mbak sedang hamil, lho!"

Aku mengabaikannya. Langkahku justru kian cepat. Tak sabar kubongkar kebusukan Bisma dan Kartika.

Pintu kudorong dari luar. Tiga orang menatap heran ke arah kami.

"Stop! Jangan tanda tangani surat itu!"

Kartika dan Bisma saling pandang, raut tegang tergambar jelas di sana. Mereka seperti kucing yang terpergok mencuri ikan asin.

"Kamu kenapa, Al?" tanya Bang Rizal bingung.

Tanpa menjawab kurebut dua kertas di atas meja. Aku baca kata demi kata yang tertulis di sana. Benar dugaanku, mereka ingin mengambil showroom mobil dan menilap uang perusahaan dalam jumlah besar.

"Baca ini, Bang! Jangan asal tanda tangan kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status