Share

Sama

"Bagaimana, Mia?"

"Aman, Mbak. Tinggal menunggu hasilnya."

Aku bernapas lega. Langkah untuk mengetahui kebenaran sudah berada di depan mata.

Semenjak mendengar perkataan Bu Nur, entah kenapa aku ingin memastikan apakah dia ibu kandung Bang Rizal atau bukan. Jujur mata Bu Nur begitu mirip dengan mata Bang Rizal. Itu yang membuatku yakin jika mereka memiliki ikatan darah.

"Aku tunggu kabar baiknya."

"Telepon siapa, Sayang?" tanya Bang Rizal setelah keluar dari kamar mandi.

Bang Rizal berjalan mendekat, air dari rambutnya menetes hingga ke lantai.

"Mia telepon tadi."

"Ngomongin apa sih? Kayaknya serius banget." Bang Rizal mendekat lalu memelukku dari belakang.

Tetes demi tetes air menempel di pundakku.

"Basah, Bang!" Aku lepas tangan yang melingkar di perutku.

"Biarin, Abang lagi pengen kaya gini. Sudah lama kita sehangat ini, kan?"

Aku diam, mendengarkan degup jantungnya begitu keras. Kuhirup aroma shampoo yang mengudara hingga menimbulkan rasa nyaman.

Benar yang dikatakan Bang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status