Share

Klan Serigala Hitam

Syakia berlari sekencang-kencangnya menggunakan ilmu meringankan tubuh yang pernah dipelajarinya dari Chandika. Alasan Tuan Muda ini mengajarkan ilmu meringankan tubuh padanya, agar Syakia bisa melarikan diri sejauh-jauhnya dari musuh yang kuat karena dia hanya bisa ilmu sihir saja.

Betapa terkejutnya Syakia saat tiba di pondokan Hutan Serigala Putih, dia melihat banyak sekali Serigala Hitam yang tadi dijumpainya di rumah Chandika berkeliaran di sekeliling pondokan. Lebih membuatnya terkejut adalah Kirana berada di tangan Penyihir Hitam yang memegang gadis cilik ini erat-erat.

“Lepaskan gadis kecil ini atau kamu akan menyesal!” ujar Syakia dengan nada geramnya.

“Hahaha ... aku tidak takut padamu Penyihir Putih! Cepat serahkan Kitab Jurus Serigala Putih padaku jika ingin anak ini selamat!” tantang Penyihir Hitam.

Oh ... Jadi tadi Penyihir Hitam ini beserta serigala hitamnya mencari kitab jurusnya Tuan Chandika. Berarti dia tidak ketemu Tuan Chandika. Syukurlah dua tengkorak tadi bukan Tuan Chandika dan Nyonya Ardiyanti, jadi aku lebih tenang.

“Aku tidak tahu apa yang kamu maksud. Aku hanya menginginkan gadis kecil ini. Cepat kembalikan padaku!” teriak Syakia yang sudah penuh emosi.

“Serahkan dahulu Kitab Jurus Serigala Putih kalau kamu menginginkan anak ini kembali dengan selamat!” kata Penyihir Hitam ini sambil mengancam keselamatan Kirana.

“Beritahu aku dahulu, siapa 2 mayat tengkorak di kediaman Tuan Chandika?” tanya Syakia.

“Aku tidak tahu! Aku sudah menemukan 2 tengkorak ini saat berada di sana. Klan Serigala Hitam menginginkan Jurus Serigala Putih, jadi cepat serahkan sekarang juga!” ujar Penyihir Hitam ini.

Syakia bertindak hati-hati karena khawatir dengan keselamatan Kirana. Dia tidak melihat keberadaan peri hutan. “Kemana lagi peri hutan ini? Jangan-jangan dia lagi bersembunyi begitu mendengar kedatangan penyihir hitam ini?”

“Aku tidak kenal Klan Serigala Hitam selama aku mengabdi dengan Tuan Chandika. Kenapa kalian semua begitu ingin Kitab Jurus Serigala Putih ini? Lagian kalian yakin Tuan Chandika akan menuliskan jurus-jurusnya dalam kitab?” kata Syakia berusaha mempengaruhi pikiran penyihir ini.

“Aku Syakia Menur, siapa namamu wahai Penyihir Hitam?” tanya Syakia dengan sedikit gertakan.

“Tidak penting namaku siapa ... aku tadi melihatmu di kediaman Pendekar Serigala Putih ini. Aku sudah lama mengamatimu dan anak gadismu di hutan ini, tapi aku kira kamu hanya penduduk biasa saja sampai aku melihatmu di kediaman Pendekar Serigala Putih hari ini!” seru Penyihir Hitam ini lebih galak lagi.

"Jadi penyihir hitam ini tidak tahu kalau gadis kecil yang disekapnya ini anak Tuan Chandika? Syukurlah! Jadi aku bisa lebih mengulur-ulur waktu dengannya," ujar Syakia dalam hatinya.

“Aku tidak tahu apa-apa tentang kitab ini. Aku hanya bekerja sebagai pelayan sihirnya saja. Terus terang aku tidak menyukai Keluarga Kalandra, makanya aku tinggal di pondok dalam hutan ini untuk menjauh dari mereka. Tidak disangka saat aku ke sana lagi keluarga Kalandra sudah menghilang," ujar Syakia mencoba berdusta untuk mempengaruhi Penyihir Hitam.

“Jadi kamu tidak tahu apa-apa tentang mereka penyihir Syakia?” tanyanya dengan penuh selidik.

“Aku tidak tahu apa-apa! Begini saja ... aku akan terus mencari tahu keberadaan kitab ini. Jika aku menemukannya akan aku serahkan padamu tapi kembalikan anak gadisku!" lanjut Syakia.

“Baiklah! Aku Saraswati dari Klan Serigala Hitam. Kami membutuhkan kitab ini untuk membangkitkan junjungan kami Pendekar Iblis!” ujar Saraswati dengan lantang.

“Pendeka Iblis? Siapa itu?” tanya Syakia pura-pura tidak tahu menahu urusan kebangkitan Pendekar Iblis.

“Pendekar sakti yang akan mempersatukan seluruh negeri ini yang sudah penuh dengan kekerasan dan kebencian!” jawab Saraswati.

“Nona Saraswati sepertinya bukan berasal dari daerah sini ya?” tanya Syakia yang berusaha memancing penyihir hitam ini memberitahukan asal usulnya.

“Kamu benar ... Klan kami juga bukan berasal dari daerah sini! Kami ditugaskan ke sini untuk proses kebangkitan Pendekar Iblis. Itu saja yang perlu kamu ketahui sekarang!” jawabnya yang membuat Syakia merasa tidak perlu banyak tanya lagi kepada penyihir hitam ini agar tidak membuatnya marah.

“Sekarang ambil kembali anak gadismu! Kami tunggu kabar darimu secepatnya ... nanti kami akan ke sini lagi! Awas kalau kamu membohongi kami!” katanya sambil melepaskan Kirana yang langsung berlari ke pelukan Syakia.

Penyihir Hitam ini kemudian menggerakkan tangannya seperti melemparkan sesuatu yang menimbulkan asap hitam. Setelah asap hitam menghilang, penyihir ini beserta serigala hitamnya juga menghilang begitu saja meninggalkan Syakia dan Kirana berdua saja di Hutan Serigala Putih.

Apa hubungannya Klan Serigala Hitam dengan Pendekar Iblis? Apakah Saraswati sebenarnya adalah iblis yang menjadi penyihir? Siapa sebenarnya Saraswati?

Bagaimana tindakan Syakia selanjutnya untuk tetap menjaga keselamatan Kirana yang disayanginya ini?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status