Share

KETERLALUAN

Mobil yang kami kendarai melaju pelan membelah jalanan yang ramai oleh hilir mudik kendaraan. Aku melempar pandangan ke luar jendela, menikmati perjalanan.

“Sebenarnya kita mau ke mana, Mas? Kok lewat sini?” tanyaku penuh curiga.

Aku terus menatap ke sekeliling dan meyakini ini bukan jalan pulang.

“Nanti juga tahu,” sahut Mas Damar singkat.

Aku tak lagi menanyakan apa pun. Ke mana pun Mas Damar membawaku, hati ini merasa tenang saat di dekatnya.

Beberapa saat kemudian, Mas Damar menghentikan mobilnya di depan sebuah toko emas. Aku menatap heran pada suamiku.

“Yuk turun, Dek!” ajak Mas Damar lalu membuka pintu mobil.

Aku tak menurut, tapi justru mencekal lengan, mencegahnya turun.

“Ngapain kita ke sini, Mas?” tanyaku.

“Ya beli emas lah.” Dia tersenyum menatapku.

Tunggu dulu! Tadi tiba-tiba Mas Damar datang bawa mobil ini dan sekarang mengajak beli emas. Dapat duit dari mana dia?

“Kamu enggak habis Merampok kan, Mas?” Aku menatapnya penuh selidik.

“Astaghfirulloh... ya enggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
adik bodoh,lemah..pantsan mudah di tindas..sok suci sok alim,sok baik,jijik gua liat manusia yg mudah di zolimi model gini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status