Share

TEGAS

Seminggu telah berlalu sejak kejadian itu. Sekalipun aku belum pernah datang lagi ke rumah Bapak. Rasa kecewa dengan kakak-kakakku membuatku merasa malas bertemu dengan mereka.

Sebenarnya aku ingin menghubungi Bapak berniat mengabarkan kelakuan dua anak lelakinya. Namun Mas Damar mencegah. Katanya takut mengganggu ibadah bapak. Akhirnya aku menunggu sampai Bapak pulang.

Siang ini Bapak mengabari kalau sudah ada di rumah. Aku langsung mengajak Mas Damar ke sana. Namun, karena Mas Damar ada kepentingan jadi sore ini kami baru bertandang ke rumah Bapak.

“Assalamu alaikum,” ucapku sembari mengetuk pintu tiga kali.

Tak berselang lama terdengar suara perempuan yang sangat kukenali menjawab salamku dari arah dalam. Derap langkah kakinya terburu mendekati pintu.

“Sekar!” Ibu langsung memelukku erat seolah sudah lama enggak bertemu padahal dia hanya pergi kurang dari dua puluh hari.

Mas Damar langsung mencium takdim punggung tangan Ibu setelah pelukan kami terurai.

“Masuk yuk! Kakakmu j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status