Share

RAFLY KAGET

Setelah huru-hara selesai, kami segera pamit pulang. Sebenarnya aku ingin menginap barang semalam di rumah Ibu, tapi karena Mas Damar ada keperluan, aku menunda keinginan.

“Enggak nyangka ya, Mas. Dibalik gemerlapnya hidup Mbak Arum, ternyata hutang mereka bertumpuk.” Aku membuka percakapan saat tengah di perjalanan.

“Makanya kamu jangan tiru dia. Hiduplah sesuai kemampuan.” Mas Damar menasihati.

“Iya. Aku juga sudah hemat kok, Mas,” sahutku.

Mas Damar tersenyum, tapi tatapannya lurus ke depan.

Aku melempar pandangan ke luar jendela. Sekedar melihat-lihat deretan pertokoan yang mulai berdesakan di pinggir jalan. Tiba-tiba rasa khawatir menyapa hati ini. Aku takut kalau Mas Damar juga punya hutang yang menggunung.

“Mas, kamu enggak punya hutang sebanyak mereka kan?” Aku menatap dalam-dalam wajah suamiku.

“Tentu saja tidak, Dek,” jawabnya cepat.

“Terus kamu dapat duit dari mana? Tiba-tiba bisa beli mobil begini,” cecarku.

Mas Damar menarik nafas panjang kemudian menghembuskan pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asa Benita
180jt dihitung manual?????
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status