Share

ASTAGA!

Akhir-akhir ini aku sering bolak-balik ke rumah Ibu. Selain karena tak punya kesibukan yang berarti, aku juga ingin mengawasi Mbak Arum. Siapa tahu dia masih seperti dulu.

Menurut cerita Ibu, kakak iparku sekarang rajin. Memasak, membersihkan rumah dia semua yang kerjakan. Bahkan pakaian Bapak dan Ibu juga dia yang mencuci. Syukurlah ... akhirnya kakak iparku mengubah kebiasaan buruknya.

Pagi ini aku berniat ke rumah Ibu sekalian membawa cabai untuk dibagikan sama saudara dan tetangga. Selesai memasak aku langsung berangkat sendiri karena Mas Damar pergi ke sawah. Aku membawa setengah karung cabai yang telah dibagi menjadi beberapa bungkus. Itu memudahkanku untuk membagikannya.

Aku tak langsung ke rumah Ibu, tapi mampir ke rumah saudara-saudara dulu. Sekitar pukul setengah sepuluh aku hampir selesai membagikan pada saudara dan tetangga. Hanya tinggal dua bungkus saja. Satu untuk di rumah, satunya untuk Bu Ayu, tetangga sebelah.

“Assalamu alaikum,” ucapku saat sampai di rumah Bu Ayu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Waty Rosilawaty
Sekar terus terang saja, tdk usah pake batin bicara, nyatakan pd ibumu bhw tdk rela di jadikan kayak pembantu oleh menantunya sendiri pake membatin segala, tdk akan selesai tuh masalah klau dlm hati terus yg bicara, usir saja itu iparnya krn dia selalu tdk jujur dan memutar balikkan fakta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status