Share

ANCAMAN

“Dasar Mbak Suci! Bikin malu saja!” Bude mendengkus kesal sembari memukul setir.

Bukan hanya dia yang kesal, aku juga. Tapi, aku memilih diam ketimbang membuat emosinya semakin tak terkontrol. Wajar jika Tante Yani marah. Ia telah ditipu habis-habisan sama kakak kandungnya sendiri. Yang aku enggak habis pikir, kenapa mereka berbohong? Apa benar yang kutakutkan selama ini?

“Kita ke mana, Tan?” tanyaku memecah keheningan.

“Ke rumah Mbak Suci lagi. Biar kulabrak dia sekalian!” sahutnya.

Tante membelokkan mobilnya ke arah jalan yang tadi kami lewati. Kakinya menginjak pedas gas hingga kendaraan melesat cepat. Aku sampai khawatir kalau Tante tak konsentrasi menyetir dan akhirnya membahayakan kami.

“Pelan dong, Tan. Bahaya!” ujarku sembari menepuk-nepuk pundaknya.

Tante menurut. Dia sedikit memelankan laju kendaraan meski masih terbilang ngebut. Untung saja jalanan tak terlalu ramai.

Tak berselang lama, kami telah sampai di halaman rumah Bude. Tante Yani buru-buru turun kemudian sete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status