Share

Bertahan hidup 1

Seekor Beast merasakan aura keberadaan asing manusia. Beast itu merupakan seekor Harimau dengan kulit berwarna perak dan sedikit bercorak hitam.

Liu Shin belum mengetahui Pemilik suara yang Dia dengar. Dia tidak mau mengambil resiko, suara itu terdengar menakutkan. Hanya ada satu kata di pikirannya bahwa Pemilik suara itu adalah Monster. Liu Shin kembali mulai meyakini perkataan Pemuda misterius yang Dia temui barusan, dan nasihatnya segera Dia lakukan.

Bunyi raungan harimau berkulit warna perak semakin mendekat ke arah Liu Shin. Suara pepohonan yang berjatuhanpun terdengar semakin nyaring. Berbahaya ataupun tidak, Liu Shin berlari sekencang-kencangnya menjahui sumber suara raungan.

Sesosok Beast mulai menampakkan dirinya, membuat Liu Shin ketakutan karena baru pertama kali baginya melihat makhluk berbentuk aneh dengan sorot mata yang tajam dan mengerikkan.

"Binatang apa itu?" gumam Liu Shin melihat Harimau tetapi kulitnya berwarna Perak bercorak hitam tidak jauh di belakangnya.

Beast itu melompat berusaha menerkam ke arah Liu Shin yang terus berlari. Saat akan mengoyak tubuh Liu Shin dengan kuku dan taring tajamnya, Seekor Beast Beruang hitam meninju perut Beast harimau perak.

Sama seperti harimau bersisik perak, beberapa Beast lainpun mulai merasakan keberadaan asing di Dunia itu, salah satunya ialah Beruang hitam yang baru saja kembali merasakan aura Liu Shin.

Seakan tidak mau menyerahkan buruannya, Beruang hitam itu menerkam harimau bersisik perak yang akan mengoyak tubuh Liu Shin. Pertarungan sengitpun terjadi di antara kedua Beast itu.

Liu Shin tidak mempedulikan Mereka. Dengan kecepatan yang masih sangat lambat, Dia berlari menjauhi kedua Beast yang sedang bertarung itu.

Celana robeknya basah olehnya yang terkencing ketakutan, tubuhnya mulai merinding mengetahui keberadaan Monster-monster yang mengerikkan di tempat itu, matanya sayu, Dia mulai meneteskan air matanya mengalami nasib yang begitu memilukan.

"Ayah, Ibu." Liu Shin membayangkan wajah kedua orang tuanya. Mereka adalah tempat berlindung bagi Liu Shin sampai di usianya sekarang. Tetapi, Liu Shin kini seorang diri, Dia bisa saja memilih mati karena frustasi dengan kejadian yang di alaminya, "Aku harus bertahan hidup, Aku harus menjadi kuat, Aku tidak akan membiarkan orang-orang bernasib sama sepertiku."

Liu Shin melihat sebuah gua, mulut gua itu sangat kecil seukuran tubuhnya yang juga masih kecil, "Aku akan berlindung di sana."

Harimau perak tidak mampu menghadapi Beruang hitam yang amat kuat dan menjauh melarikan diri. Beruang hitam kemudian melesat ke arah Liu Shin berada, menghantam berkali-kali mulut gua di sebuah tebing yang kokoh.

Liu Shin bergidik ngeri meringkuk di dalam gua yang amat sempit itu.

Setelah beberapa saat tidak berhasil, beruang hitam itupun pergi meninggalkan gua tempat Liu Shin berada, tetapi masih mengawasi dan mengintainya.

"Akhirnya pergi juga." Liu Shin bernafas lega.

Liu Shin mengeluarkan beberapa buah dan jamur yang sempat di petik olehnya. Dia menyantapnya dengan sangat lahap.

"A... a... kenapa sakit sekali? aaaa ... aaaa." Liu Shin berguling-guling merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Buah dan jamur yang Dia makan membuat aura manusia Liu Shin sedikit hilang seakan melebur menjadi bagian dari Dunia itu.

Jutaan Beast dari berbagai arah yang sedang melesat ke tempatnya kehilangan aura yang mereka rasakan setelah beberapa saat Liu Shin memakan buah dan jamur itu. Meskipun jarak Mereka ribuan kilometer jauhnya, Mereka dapat merasakan aura Liu Shin.

Dunia itu di penuhi oleh Binatang buas. Mereka merasakan aura manusia sejenak setelah Liu Shin memasuki Dunia itu. Begitupun dengan Pemuda misterius yang di jumpai oleh Liu Shin, Dia merasakan aura manusia Liu Shin.

Pemuda itu melesat dengan kecepatan yang tidak masuk akal menuju ke sumber aura Liu Shin. Dia membuat formasi pelindung untuk menyelamatkan Liu Shin sebelum jutaan Beast menemukannya. Jika bukan karenanya, Liu Shin kemungkinan tewas oleh Binatang buas saat tubuhnya terkapar tidak berdaya sesaat setelah memasuki Dunia itu.

Sekarang hanya Beast yang berada beberapa meter di dekatnya yang bisa merasakan aura manusianya. Beast yang berada jauh darinya tidak bisa merasakan aura Liu Shin seperti beberapa saat yang lalu.

Sesaat setelah Pemuda misterius menghilangkan formasi pelindung, berjuta-juta Beast dari seluruh penjuru kembali bergegas menuju ke arah Liu Shin. Beruntung bagi Liu Shin memakan jamur dan buah yang menghilangkan aura manusianya. Jutaan Beast kembali kehilangan aura manusia Liu Shin.

"apa yang Aku makan?" Liu Shin tidak mengetahui bahwa buah dan jamur yang Dia makan adalah sesuatu yang sangat mematikan bagi tubuhnya yang tidak mampu untuk Dia kendalilan.

Liu Shin terus kesakitan di sekujur tubuhnya, Dia menutup mulutnya agar tidak bersuara takut Monster yang mengerikkan mendengarnya.

Efek dari buah dan jamur yang dia makan menyatu di dalam perutnya, Liu Shin mengalami sakit yang amat sangat, kulitnya seakan di sayat-sayat oleh pedang, tulang-tulangnya seakan rontok menjadi bubur. Dia bagaikan seonggok daging tanpa tulang yang lemah tidak berdaya.

Liu Shin kembali mulai tidak sadarkan diri, keringat hitam mulai keluar dari tubuhnya, efek dari buah dan jamur mulai hilang secara perlahan. Butuh beberapa hari bagi Liu Shin untuk kembali normal seperti sedia kala sampai efek yang Dia rasakan benar-benar menghilang.

Setelah beberapa hari berlalu, Liu Shin kembali mulai merasakan kelaparan. Tetapi, persediaan makanan di kantong penyimpanannya sudah habis.

Liu Shin terpaksa harus keluar dari gua kecil tempatnya bersembunyi untuk mencari makanan. Dia hanya berani melangkah tidak jauh dari gua itu yang menurutnya aman. Jika menemukan kejanggalan sedikitpun, Dia akan kembali masuk tidak mau mempertaruhkan nyawanya dengan Monster-monster yang mendiami tempat itu.

"Apa tidak ada sesuatu yang dapat Aku makan tanpa rasa sakit di tempat ini?" gumam Liu Shin.

Selama beberapa hari Liu Shin memakan apapun yang ada di sekitar persembunyiannya. Berbagai macam efek dari jamur, buah-buahan, tumbuhan, dedaunan, akar-akaran, racun, dan herbal terpaksa harus di rasakan kembali olehnya bahkan sakit yang Dia rasakan sesekali lebih dahsyat dari sebelumnya.

Beberapa makanan itu seharusnya tidak boleh di makan langsung olehnya karena merupakan bahan obat yang harus di ekstrak menjadi sebuah pil terlebih dahulu. Beberapa yang lainpun merupakan racun yang sangat mematikan. Efek dari makanan yang Liu Shin makan itu lebih mengerikkan lagi karena berusia ratusan ribu tahun.

Liu Shin yang masih belia tidak mengetahui hal itu dan tidak memikirkannya, Dia terus makan apapun yang ada untuk mengisi kekosongan perutnya. Pilihan yang sulit baginya ataukah harus merasakan sakit efek makanan-makanan yang menyiksa atau mati kelaparan. Tentu saja Dia merelakan tubuhnya agar bisa terus bertahan hidup meskipun itu sangat menyiksa.

Tubuhnya terus di tempa oleh efek menyakitkan dari sesuatu yang dimakan olehnya.

Saat Liu Shin melihat seekor kelinci, muncul daging bakar di benaknya. Tapi tidak bisa berbuat banyak, kelinci itu bahkan amat mengerikkan baginya, selain itu Dia tidak bisa membuat perapian.

Awalnya Liu Shin mengira kalau kelinci itu biasa saja. Tetapi, setelah mengetahui kekuatannya, Liu Shin hanya bisa menelan ludah. Beruntung kelinci itu tidak berminat kepada Liu Shin dan membiarkannya begitu saja di dalam gua.

Pernah sesekali Liu Shin menemukan bangkai Binatang buas. Dia memakannya mentah-mentah dan tubuhnya merasakan panas terasa terbakar sampai dua minggu terkapar tidak sadarkan diri. Dia tidak mampu menahan efek daging binatang buas.

Berbulan-bulan lamanya Liu Shin terus menerus merasakan penderitaan. Dia seharusnya tumbuh dengan kasih sayang kedua orang tuanya. Tapi, Dia harus merasakan kepahitan harus hidup di tempat yang mematikan dan mengerikkan baginya.

Liu Shin menjadi sesosok Monster kecil yang melakukan apa saja untuk bisa bertahan hidup.

Berkali-kali Liu Shin berada dalam kondisi antara hidup dan mati. Liu Shin bertekad untuk menjadi lebih kuat agar pantas bagi sosok Pemuda misterius yang berjanji akan mengeluarkannya dari dunia itu.

"Tinju Beruang Hitam"

Bommm

Bommm

Bommm

Liu Shin mulai melatih dirinya di depan gua kecil tempatnya berlindung. Dia meninju bebatuan yang ada di sekitar tempatnya berada. Dia menamai jurusnya asal dengan berteriak sangat lantang.

Efek sesuatu yang di makan olehnya membuat fisik Liu Shin bertambah kuat, cukup mampu menghancurkan bebatuan yang cukup besar. Tulang-tulangnya menjadi lebih kuat dan tubuhnya seperti tidak lagi mengetahui apa itu rasa sakit.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Antoni Purba Hutaraja
dunia memang aneh ...
goodnovel comment avatar
Yudhi d'La Judhy
macam xiao chen LPN masuk dunia lain
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status