Share

Bertahan Hidup 2

"Tinju Beruang Hitam"

Bommm

Bommm

Bommm

Liu Shin kembali melatih kekuatan tinjunya dengan menghantam bebatuan lainnya sampai hancur.

Beberapa Kelinci yang sebelumnya berada di sekitar Liu Shin menghilang bagai di telan Bumi. Mereka menjadi bulan-bulanan sebagai ajang pelatihan bagi Liu Shin. Dia sesekali beradu pukulan dengan Kelinci dan mengejar Mereka untuk meningkatkan kecepatan berlarinya.

Sekarang, seekor Kelinci bukanlah masalah bagi Liu Shin. Daging kelincipun bukan lagi khayalan dan seringkali Dia akan memakannya. Hanya saja, Dia masih memakannya mentah-mentah.

"Sial, beruang itu datang lagi," Liu Shin melihat beruang hitam yang masih saja berada tidak jauh di sekitar gua tempatnya berlindung. Dia mencoba untuk kembali masuk ke dalam gua.

Goarrrr

Beruang itu dengan kecepatan penuh melesat ke arah gua menutup jalan Liu Shin yang akan bergegas masuk kembali ke dalam gua.

Beruang hitam itu menatap Liu Shin tampak senang berdiri di depan mulut gua. Dia selama ini di buat kesal oleh Liu Shin yang terus masuk ke dalam gua jika berusaha memangsa Liu Shin.

Liu Shin mengerutkan keningnya. "Haha, Beruang itu sangat cerdas... sekarang Dia tidak lagi mengejarku tetapi berdiri menutupi gua tempat berlindungku."

"Aku akan mencari tempat berlindung baru. Lagian, gua itu sudah sangat rapuh" gumam Liu Shin.

Saat Liu Shin keluar dari dalam gua untuk mencari makanan dan berlatih, Beruang hitam akan selalu muncul dan masih terus berusaha memangsanya. Saat hal itu terjadi, Liu Shin akan kembali masuk ke dalam gua kecil menghindari Beruang Hitam.

Beruang Hitam yang mengamuk terus menerus membombardir mulut gua sampai tebing di sekeliling gua retak. Gua itu sudah sangat rapuh dan hanya menunggu beberapa saat saja sampai tebing benar-benar runtuh menghancurkan gua.

"Langkah Kelinci" Liu Shin berlari meninggalkan Beruang hitam yang diam menatapnya di depan mulut gua menatapnya.

Beruang hitam itu tampak senang Liu Shin meninggalkan gua. Dia melesat mengejar Liu Shin yang menjauhi gua.

Liu Shin tidak mengetahui kalau aura manusianya telah memancing beberapa Beast yang di lewati olehnya yang sedang berlari. Puluhan Beast berusaha mencari sumber aura yang Mereka rasakan dan mulai mengejar Liu Shin seperti Beruang Hitam. Mereka saling berlomba satu sama lain untuk mendapatkan Liu Shin.

Liu Shin terus di kejar oleh Beruang hitam. Seekor kadal raksasa tiba-tiba muncul di hadapan Liu Shin. Kadal itu melompat akan melahap Liu Shin dengan mulut lebarnya yang terbuka lebar. Bersamaan dengan hal itu, Beruang hitam di belakangnya juga melompat akan mengoyak dan mencakar tubuh Liu Shin.

"Sial... apa tempat ini merupakan sarang Monster-monster mengerikkan seperti itu?" Liu Shin terhentak kaget berguling ke samping menghindari serangan Mereka.

Kadal raksasa dan Beruang hitam saling beradu satu sama lain tidak mengenai Liu Shin yang menghindar berguling ke samping.

"Aku terpaksa harus kembali ke dalam gua." Liu Shin akan berlari kembali menuju gua. Filingnya mengatakan bahwa puluhan Beast spirit lainnya sedang menuju ke arahnya.

Langkahnya terhenti oleh lidah kadal raksasa yang menjulur panjang melilit pergelangan kakinya.

Liu Shin tersungkur di tanah, terbawa lidah kadal raksasa, akan melahap Liu Shin.

Sringgg

Tiba-tiba lidah panjang kadal raksasa terputus saat hampir menyeret dan membawa tubuh Liu Shin masuk ke dalam mulutnya.

Seekor Harimau seperti yang pernah Liu Shin lihat pertama kali menerkam lidah kadal raksasa, membuat lidah kadal itu terputus. Hanya saja, Harimau yang muncul kali ini berkulit warna emas dengan corak hitam.

Goarrrr

Kadal raksasa menggekiat dan mengerang kesakitan. Dia tidak terkendali berusaha menyerang harimau berkulit emas. kadal raksasa menyemprotkan cairan hitam ke arah harimau emas.

Harimau emas menghindarinya dan terlihat sesuatu yang terkena oleh cairan hitam yang di keluarkan oleh kadal raksasa meleleh terbakar.

Liu Shin menelan ludahnya. Dia bergidik ngeri melihat cairan hitam yang di keluarkan oleh Kadal raksasa membuat tanah, rerumputan, pepohonan, dan bebatuan meleleh.

Harimau emas itu melompat berusaha mencakar tubuh Kadal raksasa, tetapi tubuhnya terlempar terkena sabetan ekor Sang Kadal.

"Langkah Kelinci," Liu Shin tidak mempedulikan pertarungan Kadal raksasa dan Harimau emas. Dia kembali berlari setelah lepas dari jeratan lidah Kadal raksasa tanpa menengok ke belakang.

"Sial, Beruang itu sangat merepotkan." Beruang Hitam menghadang Liu Shin seolah hafal dengan kelicikan Liu Shin yang mengendap-endap berusaha kabur meninggalkan tempat itu.

"Tinju Beruang Hitam." Liu Shin mencoba melesat meninju Beruang Hitam meskipun Dia tidak yakin kekuatan tinjunya mampu melawan Beruang Hitam. Dia hanya sedikit ingin mengujinya.

Bommm

Tubuh Liu Shin terpental saat beradu tinju dengan Beruang Hitam. Lengan kanannya terasa kelu dan getir, rasa sakit menjalar ke setiap sendi-sendi tulangnya. Akan tetapi, itu hanya sesaat setelah Liu Shin berusaha menenangkan diri. Dia menahan rasa sakit akibat tinju Beruang Hitam yang sekuat baja.

Tulang Liu Shin menjadi sangat kuat dan keras di tempa oleh makanan aneh yang di lahap setiap hari olehnya. Selain itu, makanan itu membuatnya terbiasa merasakan sakit yang di rasakan oleh tulang-tulangnya.

"Langkah Kelinci." Liu Shin kembali berusaha melarikan diri setelah tubuhnya terpental cukup jauh dari Beruang Hitam.

Mengetahui buruannya melarikan diri, Kadal Raksasa mengejar Liu Shin, begitupun dengan Harimau berkulit emas dan Beruang hitam. Mereka saling serang di belakang Liu Shin yang berlari kencang tidak mau menyerahkan buruannya.

"Apa gua ini bisa bertahan? sudahlah, semoga saja Aku beruntung, tidak ada jalan lain," gumam Liu Shin berhasil kembali memasuki gua yang sudah rapuh. Banyak retakan di sekeliling mulut gua karena terus menerus di hantam oleh Beruang hitam.

Bommmm

Bommmm

Bommmm

Beruang Hitam sangat kesal dengan Liu Shin yang kembali memasuki gua. Dia menghantam sekitaran mulut gua dengan tinjunya. Begitupun dengan Harimau perak yang menghantam dengan kepalanya, sementara Kadal mengibaskan ekornya yang panjang ke mulut gua.

Krakkkk

Krakkkk

Setelah berkali-kali Mereka menghantam gua, tebing tempat gua itu berada retak semakin parah.

"Sial ... gua ini akan runtuh," umpat Liu Shin mendengar suara gemuruh.

Bommmm

Tebing tempat gua berada runtuh sesaat setelah Liu Shin mengendap-endap keluar dan berlari kencang dari gua. Tebing itu terbelah dan hancur menjadi beberapa bagian meluluhlantahkan gua kecil tempat berlindung Liu Shin.

Liu Shin menelan ludahnya sambil berlari. Dia menengok kebelakang melihat reruntuhan tebing yang mengepulkan debu, "Untung Aku tidak terkubur hidup-hidup di sana," gumamnya.

Goarrrr

Beberapa Beast kembali mengejar Liu Shin. Tidak hanya tiga ekor Beast yang sebelumnya mengejar, jumlah Mereka sekarang sudah bertambah banyak seiring Liu Shin berlari semakin jauh melewati beberapa tempat.

"Ada apa dengan Mereka? apa Mereka dapat mencium bauku? kenapa semakin bertambah banyak saja" gumam Liu Shin.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aharon Pidi
lanjut terus thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status