Share

Bab 9.B

Mas Feri pun menghela napas. "Iya, tapi papaku juga ikut andil membangun bisnis itu, Ra, jadi bukan sepenuhnya milikku."

"Terus, kenapa kamu malah bilang buruh di pabrik itu sama bapak? Ke aku, kamu juga bohong malah bilang cuma staff office produksi?" Mataku tak berhenti menatap wajahnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus di dekat telinga.

Selama dekat dengannya, aku memang tak curiga. Tampilannya biasa saja seperti para staf yang lain. Selama ini, aku pun hanya diajak makan di warung bakso sederhana, mie ayam, atau pecel lele, ia memang unik.

"Ra, aku tuh pengen cari istri yang tulus, bukan melihat hartaku saja. Jujur, aku ga suka perempuan matre, dan kamu harus tahu mantanku matre semua," ujarnya membuatku ingin tertawa.

"Terus, kamu pikir aku ga matre gitu?" tanyaku sambil mengulum senyum.

"Kamu itu beda, itu buktinya menikah tanpa pesta aja ga masalah, bapakmu juga nerima kukasih uang masak enam juta."

"Dan, selama kita kenal, kamu ga pernah minta dibeliin ini itu. Kamu juga sal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status