Share

Bab 12.B

Naura tiba ketika adzan zuhur berkumandang, agak sedikit malas ia melangkah ke rumah mertuanya yang mewah itu.

Suara cekikikan terdengar saat kaki Naura menapaki ruang tamu, ada Jeni dan juga ketiga temannya yang sedang mengobrol di sofa warna abu tua itu.

"Assalamualaikum." Dengan malu dan ragu perempuan yang mengenakan kulot biru jeans dan atasan hitam itu berucap.

"Wa'alaikumussalam." Para wanita yang hobi bergosip itu menoleh serempak.

"Oh ini istrinya Feri itu, Jen?" tanya perempuan berambut pirang.

Naura hanya tersenyum kaku.

"Sini dulu dong, kita ngobrol-ngobrol," pinta salah satu diantara mereka.

Naura terpaksa gabung bersama ibu-ibu menor itu, ia sungguh berbeda dengan mereka, dari segi penampilan dan gaya bicara.

"Naura 'kan namanya?"

"Iya, Mbak." Naura berusaha tersenyum percaya diri.

"Kerja di mana?" tanya perempuan berambut pirang tadi.

"Di garmen, Jeng, jadi buruh loh bagian ngejait," sahut Jeni sambil tersenyum mengejek.

Teman-temannya jelas pura-pura kaget walau ia sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status