Share

Extra part 1

“Aduh, sakit, Mas. Pelan-pelan, dong.”

“Ini juga udah pelan, Sayang. Kamu tahan dikit, ya?”

“Mas-nya jangan buru-buru.”

“Iya, ini juga nyantai, kok. Sekarang kok, jadi susah masuknya, ya, Al? Perasaan, waktu yang pertama enggak sesusah ini, deh.”

“Apa karena sekarang aku gendutan, terus lubangnya jadi mengecil, ya Mas? Aw, sakit.”

“Bisa jadi, Al. Kita udahan aja, ya, gak tega aku liat kamu meringis kesakitan kayak gitu, Al.”

“Tapi, aku pengen, Mas. Ayo, coba lagi. Kamu masukinnya yang bener, dong. Jangan salah-salah mulu.”

“Iya, ini juga bener. Kita coba lagi, ya?”

“Aduuh, sakit!”

“Aduh, Al. Aku nyerah, aku gak bisa lanjutin!”

Mas Reza mengangkat kedua tangannya, setelah sebelumnya menyimpan sebelah anting berlian milikku di meja rias.

Kulihat dari pantulan cermin, dia mengusap keningnya yang berkeringat, lalu memutar pinggang ke kanan dan ke kiri. Mungkin pegal, dari tadi dia membungkukkan badan.

Aku merengut, melihat diri di pantulan cermin. Sungguh menyedihkan, sebelah antingku tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status