Share

Empat puluh lima

Gema takbir terus berkumandang. Kami sedang menikmati hidangan khas lebaran berupa ketupat plus opor dan kawan-kawannya. Kulirik ibu yang seperti tidak berselera makan. Aku tahu, bukan makanannya yang tidak enak, tetapi pikirannya yang sedang tidak tenang memikirkan anak-anaknya di desa. Iya, ini untuk pertama kalinya ibu merayakan hari raya tanpa mereka.

"Ibu masuk ke kamar dulu, ga, As?" Ibu mengambil tissue dan mengusap bibirnya.

"Enggak dihabiskan makanannya, Bu?" tanya Mas Ubay.

"Ibu sudah kenyang." Ibu mengusap perutnya.

Aku tersenyum dan mengangguk meski dalam hati menyangkal. Dari mana ia bisa kenyang kalau makanannya saja masih separuh. Rasa rindu pada seseorang memang terkadang membuat kita kehilangan selera makan.

"Kenapa, Dek?" tanya Mas Ubay setelah kami selesai makan dan aku kembali melihat status Mbak Nurma dengan motor barunya.

Kutimang-timang ponselnya dan aku masih termenung memikirkan dari mana Mas Karim mendapatkan uang untuk beli motor itu. Aku bahkan tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status