Share

Part 11

“Lancang kamu mengatai suami kamu lalat dan mengusir aku dari rumah ini?!” Dia kembali mengangkat tangannya hendak menampar, akan tetapi dengan sigap kutangkis tangan tersebut lalu memelintirnya dengan sekuat tenaga.

“Jangan terus sakiti hati dan fisik aku, karena Velly sekarang bukan seperti Velly yang dulu. Mataku sudah terbuka dan tidak akan lagi bucin juga nurut sama kamu. Aku juga sudah tidak lagi takut sama kamu, Mas!” Menendang senjata pamungkasnya lalu segera masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam.

***

Suara alarm di ponsel terus menjerit-jerit, membangunkan diriku dari istirahat malam. Gegas membuka mata, mengerjap-ngerjap sambil mencoba mengumpulkan informasi yang aku bawa dari alam mimpi.

Tidak lupa juga membaca doa setelah tidur dan segera turun dari tempat peraduan untuk memulai aktivitas seperti biasa.

Kebetulan hari ini sedang kedatangan tamu bulanan, sehingga aku bisa langsung berjibaku di dapur walaupun jarum pendek jam masih menunjuk ke angka 04:30 pagi.

Sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status