Share

Part 12

“Ada apa, Vel?” tanya Pak Bahrudin saat melihatku sedang duduk terpekur sambil memijat pelipis.

“Mas Bima datang ke rumah. Aku takut dia membawa anak-anak pergi. Apa saya boleh izin libur hari ini, Pak? Kalau tidak begini saja, saya bawa berkas-berkas yang harus saya selesaikan dan akan saya kerjakan di rumah. Saya mohon pengertian Bapak, sebab saya begitu mengkhawatirkan anak-anak.” Aku berujar sambil menahan air mata yang sudah menggelayut di pelupuk. Semoga saja pak bos mengizinkan.

Pak Bahrudin menghela napas dalam-dalam, menatapku sekilas lalu berlalu begitu saja dari hadapanku tanpa berkata sepatah kata pun.

Ya Allah, Pak. Aku pikir Bapak seorang pria berhati malaikat. Ternyata sama saja dengan Mas Bima. Tidak ada pengertiannya sama sekali.

“Ayo kita jalan sekarang. Jangan buang-buang waktu. Nanti keburu suami kamu pergi membawa anak-anak!”

Aku mendongak menatap pria yang berdiri mengenakan jaket di hadapanku, menerbitkan senyuman sambil menitikkan air mata bahagia.

Ah, ternyata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status