Share

Part 14

“Kamu hamil anak Mas Bima, Imel?”

“Iya, Mbak. Makanya aku mohon banget, tolong cabut tuntutan Mbak. Aku nggak mau Mas Bima dipenjara. Kasihan calon anakku, Mbak. Dia butuh sosok ayahnya.”

Aku beringsut mundur beberapa langkah, membanting bokong di sofa lalu menatap tajam wajah Imelda yang sudah basah oleh air mata.

“Anak kamu butuh sosok seorang ayah? Terus, bagaimana dengan anak-anakku, Imel. Mereka juga butuh ayahnya, tapi dengan tega dan tanpa perasaan kamu merebut Mas Bima dari mereka. Sudahlah. Kamu nikmati saja hidup kamu sekarang. Sepertinya lebih baik kita sama-sama tidak memiliki Mas Bima!” sengitku kemudian.

“Anak aku sama anak Mbak itu beda. Mas Bima itu tidak sayang sama Danis dan Dariel. Sedangkan sama anak ini, dia pasti akan sangat menyayanginya karena kami membuatnya dengan penuh cinta!” sanggahnya begitu menusuk.

“Bukan dengan cinta. Tapi nafsu. Kasihan juga nanti anak kamu karena tidak bisa dinasabkan dengan Mas Bima, sebab terlahir tanpa ikatan pernikahan. Lagian ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status