Share

Part 16

Hingga tanpa terasa jarum pendek jam sudah menunjuk ke angka sepuluh malam. Pria bertubuh tambun tersebut segera pamit undur diri kepada sang tuan rumah.

“Besok saya ke sini lagi jam sembilan pagi. Anak-anak harus sudah siap ya? Biar mainnya agak lama di rumah!” pesan Bahrudin seraya masuk ke dalam mobil.

Velly menjawab dengan anggukan kepala lalu melambaikan tangan saat mobil sang bos mulai bergerak meninggalkan pekarangan rumah. Ia kemudian lekas masuk ke dalam. Menyuruh anak-anak segera tidur karena sudah terlalu malam.

Suara cericip burung di pagi hari menjadi alarm yang membangunkan perempuan berusia tiga puluh tiga tahun itu.

Bergegas dia menyibak selimut, membuka tirai serta jendela membiarkan segarnya udara pagi masuk ke dalam bilik.

Dariel serta Danis sudah duduk di tengah-tengah ranjang, begitu semangat ingin bermain ke rumah Bahrudin.

“Mama, Papa sudah datang?” tanya Dariel sambil mengucek mata.

“Papa?” Velly menatap si sulung dengan mimik bingung. Sebab selama hidupnya, Da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status