Share

Part 19

“Bapak tidak bisa seenaknya memecat saya begitu. Itu masalah pribadi, dan tidak bisa disangkut pautkan dengan urusan kantor!” protesku tidak terima.

Pasti ini ulah si tua bangka dan Velly. Mereka berkonspirasi untuk membuat Pak Haidar memecatku. Licik sekali cara mereka.

“Saya tidak mau dikeluarkan begitu saja dari perusahaan ini. Memangnya Bapak lupa kalau saya juga ikut andil dalam memajukan perusahaan Bapak? Bahkan saya sampai rela menggadaikan kehormatan agar proposal yang diajukan disetujui oleh para kolega. Sekarang, hanya gara-gara masalah sepele seperti ini Bapak langsung memecat saya!” sungutku semakin mutap.

“Maksud kamu apa, Imel. Menggadaikan kehormatan?” Dia menatap menyelidik.

“Mmm... Maksud saya, sudah lah, Pak. Lupakan saja. Pokoknya saya tidak akan keluar dari perusahaan ini!” gagapku. Pake keceplosan lagi. Bisa bahaya kalau orang-orang kantor tahu aku bisa pernah dipakai oleh rekan bisnis Pak Haidar. Bisa dicap wanita tuna susila nanti.

“Terserah kamu. Pokoknya saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status