Share

Part 23

Selama berjalan di lobi, laki-laki dengan perut buncit itu terus saja memeluk pinggangku, seolah takut aku akan pergi meninggalkan dia.

Tidak akan, Pak. Sebab aku butuh uang Bapak.

Masuk ke dalam kamar yang sudah dipesan, menutup pintu lalu berbincang-bincang sebentar sebelum akhirnya si hidung belang memulai aksinya.

Uang lima juta pun masuk ke dalam rekening, ditambah tips dua ratus ribu karena katanya dia puas dengan pelayanan dariku.

“Mel, ada temen saya mau pakai jasa kamu kira-kira kamu bersedia tidak?” tanya Pak Petra seraya mengenakan pakaiannya.

“Asal bayarannya cocok saya mau dong, Pak. Lumayan buat makan sama jajan saya karena sekarang sudah tidak lagi bekerja,” jawabku.

“Yasudah. Nanti saya kasih nomer kontak kamu ke dia.”

“Siap, Pak? Kapan dia mau ketemu?”

“Kalau sekarang bisa? Apa kamu sudah capek?”

Aku menimbang-nimbang sebentar sebelum akhirnya menyetujuinya. Sudah te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status