Share

Part 40

“Aku tidak boleh menjadi budak cinta. Aku harus melangkah ke depan. Melupakan Mas Bima dan menata hidup yang baru. Demi calon buah hatiku yang teramat berharga,” gumamnya dalam hati.

Ia lalu meletakkan kembali gawai miliknya di atas tempat tidur, mengobrol panjang lebar dengan Velly hingga tanpa terasa hari telah menjelma menjadi petang.

Velly pun pamit pulang dan berjanji akan datang menjenguk dia di akhir pekan nanti bersama anak-anaknya.

Di tempat lain.

“Mas, tolong ambilkan sepatu aku dong?” perintah Arzeti sembari menunjuk rak sepatu, sementara tangannya terus saja bergulir di layar ponsel.

“Masa ambil sepatu aja kamu nyuruh aku, Yang,” protes Bima tidak terima.

“Memangnya kenapa kalau aku nyuruh kamu? Nggak terima?!” bentak Arzeti sambil berkacak pinggang dan menatap kesal ke arah Bima.

“Aku ini suami kamu, bukan budak kamu!”

“Sudah deh, nggak usah banyak protes. Kalau tidak terima y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status